Berita

Rizal Ramli/RMOL

Politik

RR: Pemerintah Aji Mumpung, Ekonomi Lesu Yang Disalahkan Corona

SENIN, 29 JUNI 2020 | 16:12 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Anjloknya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan mencapai hingga 6 persen di triwulan II 2020 tidak bisa dikatakan karena pandemik virus corona baru atau Covid-19.

Begitulah yang diungkapkan begawan ekonomi Rizal Ramli, dalam diskusi bertajuk "Indonesian Economic Crises: Magnitudes, Path to Recovery", di Jalan Tebet Barat Dalam IV, Jakarta Selatan, Senin (29/6).

"Pemerintah hari ini menyalahkan data-data negatif itu hanya karena corona itu tidak benar, itu penyesatan. Jadi mereka aji mumpungisme. Mumpung ada corona semua disalahin sama corona," ujar sosok yang karib disapa RR ini.


Mantan Penko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini, menjabarkan kebobrokan pengelolaan keuangan negara oleh jajaran menteri ekonomi Presiden Joko Widodo.

Kata dia, stabilitas ekonomi yang ada selama ini ditopang dan didoping pinjaman alias utang. Di mana, pemerintah selalu berutang ke luar negeri dengan bunga yang besar.

"Jadi istilah bahasa sederhananya sebetulnya ekonomi kita kalau bagaikan petinju itu udah kelimpungan, karena sudah terlalu banyak hutang. Kalau 98 hutang yang terbanyak di swasta," jelasnya.

"Tapi hari ini pemerintah dan BUMN sebetulnya sebagai petinju sebenarnya udah kelimpungan, tetapi didoping dengan pinjaman. Minggu yang lalu menjadi 10 miliar dolar lebih, ada valuta masuk, jadi seolah-seolah rupiah menguat dan sebagainya," sambungnya.

Selain itu, ada berbagai kasus gagal bayar perusahaan asuransi atau perusahaan sekuritas, yang totalnya 46 perusahaan gagal bayar.

RR menyebutkan, rata-rata total gagal bayar dari perusahaan-perusahaan tersebut nilainya Rp 400 sampai Rp 500 triliun rupiah.

"Jadi situasinya, ekonomi Indonesia bagaikan petinju udah goyang, banyak hutang, distabilkan dengan pinjaman dalam negeri tapi ada Jap, japnya itu gagal bayar samape Rp 400-500 triliun," sebutnya.

"Tidak aneh ini akhirnya terjadi krisis yang seperti hari ini. Karena memang terjadi mismanajemen, terjadi salah kelola, sama sekali tidak prudent dan mengikuti asas good governance," demikian Rizal Ramli menambahkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya