Berita

Kabinet Indonesia Maju/Net

Politik

Pengamat: Pernyataan Keras Jokowi Buat Menteri Yang Jeblok Tidak Bisa Tidur

SENIN, 29 JUNI 2020 | 09:46 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Dalam rapat kabinet pada 18 Juni lalu, Presiden Joko Widodo memberikan peringatan keras kepada jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju lantaran kinerjanya jeblok.

Dirinya menyebutkan, capaian realisasi anggaran kesehatan yang sejumlah Rp 75 triliun baru sekitar 1,53 persen.

Bahkan Jokowi juga menyinggung penyaluran bantuan sosial (Bansos) untuk masyarakat terdampak pandemik virus corona baru (Covid-19), yang hingga 3 bulan penanganan corona belum mencapai 100 persen.


Tanpa tedeng aling-aling, Jokowi menegaskan bahwa dirinya tak segan untuk mengeluarkan kebijakan luar biasa untuk keluar dari ancaman krisis yang disebabkan pandemik Covid-19.

Dengan nada tinggi, saat itu Kepala Negara menyatakan siap melakukan reshuffle, atau membubarkan suatu lembaga, atau bahkan mengobral reputasi politiknya untuk kembali mengeluarkan Perppu. Tujuannya, supaya krisis yang disebabkan Covid-19 bisa segera teratasi dan krisis tak terjadi.

Kegeraman atau kejengkelan Jokowi ini mengundang perhatian publik untuk berkomentar, salah satunya disampaikan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.

"Pernyataan yang keras tanpa tedeng aling-aling. Dan itu membuat para menteri yang jeblok kinerjanya tak akan bisa tidur karena takut direshuffle," ujar Ujang saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (29/6).

Oleh karena itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini menyimpulkan, teguran Jokowi adalah warning keras untuk para menterinya. Khususnya bagi para menteri yang berkinerja jeblok, dan kemungkinan bisa akan terkena reshuffle.

Kendati begitu, Ujang Komarudin melihat masih ada peluang bagi para menteri untuk memperbaiki capaian kerjanya selama beberapa bulan hingga menjelang setahun kabinet Jokowi-Maruf.

"Kalau pun ada reshuffle mungkin akhir tahun. Nunggu 1 tahun kenerja para menteri," prediksinya.

"Intinya para menteri diminta kerja maksimal, kerja terbaik, jangan ragu ambil kebijakan yang bermanfaat buat rakyat. Jangan kerja asal-asalan," demikian Ujang Komarudin menambahkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya