Berita

Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda/RMOL

Politik

Ketua Komisi X: Tidak Ada Adaptasi Kurikulum Di Tengah Pandemik, Indonesia Darurat Pendidikan

SABTU, 27 JUNI 2020 | 12:36 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisi X DPR menilai kondisi objektif pendidikan di masa pandemik Covid-19 ini merupakan darurat pendidikan nasional. Terlebih, belum ada kurikulum adaptif yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan untuk menyesuaikan situasi pandemik.

Begitu disampaikan Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda saat mengisi diskusi daring Polemik bertajuk "Pemuda dan Pendidikan Kita Dimasa Pandemi", Sabtu (27/6).  

"Kenapa darurat pendidikan? Karena anak-anak tidak maksimal bisa belajar. Kebijakan zona merah, orange, kuning tidak boleh melaksanakan pendidikan tatap muka. Tapi persoalan ini ketika pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah, tetap tidak efektif. Karena Kemendikbud belum menyiapkan adaptasi kurikulum," kata Syaiful Huda.

Menurut politisi PKB ini, pentingnya kurikulum adaptif yang ditawarkan Kemendikbud di masa pandemik antara lain bertujuan agar hak atas pendidikan bisa didapatkan oleh seluruh anak bangsa tanpa terkecuali.

"Tidak semua sekolah bisa menyelenggarakan pendidikan jarak jauh, orang tua tidak punya pulsa, sekolah tidak punya kuota dan seterusnya," sesalnya.

Akibatnya, kata Syaiful Huda, tidak sedikit sekolah-sekolah, terutama sekolah swasta yang mengalami collapse akibat pagebluk Covid-19.

"Banyak sekolah swasta yang collapse. Dari sekian ribu sekolah banyak yang collapse, karena orang tua tidak bisa bayar SPP dan seterusnya," kata dia.

Atas dasar itu, Syaiful Huda menyatakan bahwa kondisi pendidikan sudah gawat dan harus segera diantisipasi oleh pemerintah dalam hal ini kementerian terkait dengan menyiapkan kurikulum adaptif tersebut.

"Kondisi objektif ini, saya menyebutnya darurat pendidikan Indonesia. Jadi resikonya besar terkait dengan ini," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya