Berita

Bendera PDIP dan bendera bergambar palu arit dibakar saat aksi di depan gedung DPR/Net

Politik

Sekjen GNPF: Saya Tidak Tahu Kenapa Bendera PDIP Ikut Dibakar

JUMAT, 26 JUNI 2020 | 10:19 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pembakaran bendera PDIP saat aksi Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) merupakan eksiden yang tidak pernah direncanakan.

Baca: Penjelasan Korlap ANAK NKRI: Tidak Ada Rencana Membakar Bendera PDIP, Disinggung Saja Tidak

Koordinator Lapangan Aksi bertajuk “ Selamatkan NKRI dan Pancasila dari Komunisme” Edy Mulyadi mengurai awal mula eksiden itu tersebut.


Sekjen GNPF Ulama itu mengaku saat dirinya sedang beristirahat di bawah mobil komando ada bisikan dari seseorang yang muncul dari gerombolan aksi.

“Bisikin ke saya, “habis ini bakar bendera PKI”. Spontan saya jawab, emang ada benderanya? (Dijawab) ada. Yasudah kalau gitu,” urainya.

Setelah itu dia naik ke panggung dan langsung mengumumkan bahwa akan ada pembakaran bendera PKI pada aksi nanti. Massa yang mendengar kabar itu tampak bersemangat.

Hanya saja, Edy Mulyadi mengaku hanya tahu bendera yang dibawa ada dua, tapi tidak tahu bahwa bendera itu adalah bendera PKI dan PDIP.

“Kenapa bendera PDIP ikut dibakar, saya nggak tahu, waktu dibawa ke situ ada berapa bendera, saya nggak tahu (ada PDIP),” urainya.

Hingga pada akhirnya, pada saat mengetahui bahwa dua bendera yang dibakar adalah bergambar palu arit dan kepala banteng moncong putih, Edy Mulyadi mengaku sudah tidak bisa menghentikan peserta aksi yang sedang terbakar semangat.

“Dalam suasana seperti itu masak saya bilang woi bendera PDIP jangan dibakar, nggak mungkin,” ujarnya.   

“Jadi pembakaran bendera bukan rencana kita. Kedua, bendera PDIP benar-benar eksiden, tidak ada rencana dan diduga penyusup,” demikian Edy Mulyadi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya