Berita

Ketum DPP GMNI, Arjuna Putra Aldino/Net

Politik

GMNI: Isu Komunisme Dimainkan Oligarki Pukul Lawan Politiknya

JUMAT, 26 JUNI 2020 | 01:53 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) menanggapi maraknya isu komunisme yang terjadi akhir-akhir ini.

Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino berpendapat, meningkatnya tensi pengguliran isu komunisme yang terjadi belakang ada kaitannya dengan persaingan antar elite Oligarki dalam menghadapi sejumlah hajatan politik seperti Pilkada 2020 dan Pemilu 2024.

Dengan kata lain, DPP GMNI menganalisa, isukKomunisme hanyalah alat yang digunakan dalam kompetisi kekuasaan di antara elite oligarki untuk memukul lawan politiknya.

"RUU HIP hanya momentum untuk menggulirkan isu komunisme. Isu komunisme ini digunakan sebagai alat untuk memukul lawan politik di tengah persaingan Oligarki yang semakin ketat menuju Pilkada ke depan dan Pemilu yang akan datang," demikian kata Arjuna, Kamis (25/6).

Menurut Arjuna, sebagian masyarakat Indonesia terutama sejumlah ormas Islam masih mengalami ketakutan dan trauma terhadap isu komunisme atau PKI.

Kondisi semacam ini membuat isu komunisme sewaktu-waktu bisa dirakit untuk keperluan politik sesaat. Tujuannya mempertahankan kepentingan Oligarki ekonomi warisan Orde Baru di alam demokrasi saat ini.

"Sebagian ormas Islam punya paranoia terhadap komunisme. Ini yang dirawat dan digunakan untuk menggalang massa ketika menjelang pemilu berdasarkan identitas ummah. Fraksi-fraksi oligarki yang berkompetisi menunggangi isu Komunisme dan memobilisasi sentimen keagamaan untuk mencapai tujuan politiknya," tambah Arjuna

Sekretaris Jenderal DPP GMNI M. Ageng Dendy Setiawan menambahkan bahwa penggunaan isu komunisme dan politik identitas berpotensi memecah belah integrasi bangsa dan meningkatkan potensi konflik horizontal.

"Penggunaan isu komunisme dan politik identitas justru memperlebar segregasi sosial, memecah belah masyarakat dan ini membahayakan integrasi nasional jangka panjang. Bisa menciptakan konflik horizontal, dan perang saudara diantara anak bangsa," tutur Dendy.

Dendy juga mengungkapkan adanya pengguliran isu komunisme dan politik identitas mengaburkan masalah pokok bangsa ini dan membuat bangsa ini stagnan meributkan masa lalu.

Akibatnya, bangsa Indonesia justru lupa menyiapkan tantangan dan peluang untuk menghadapi masa depan bangsa.

"Isu komunisme dan politik identitas mengaburkan problem pokok bangsa ini yakni kesenjangan sosial dan korupsi politik yang merajalela. Bangsa ini hanya sibuk meributkan masa. Lupa menyiapkan masa depan di tengah tantangan yang semakin kompleks. Bangsa ini bisa semakin terbelakang," tutup Dendy.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya