Berita

Bupati Garut, Rudy Gunawan/RMOLJabar

Nusantara

PPDB Bebas Dari Intervensi, Anak Bupati Garut Gagal Masuk Sekolah Favorit

KAMIS, 25 JUNI 2020 | 14:12 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bebas dari intervensi. Hal ini terlihat dari kegagalan putra bungsu Bupati Garut, Rudy Gunawan, menembus sekolah favorit wilayah setempat. Putra orang nomor satu di Kabupaten Garut itu tak lolos seleksi tahap pertama PPDB di SMAN 1 Garut.

Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Provinsi Jawa Barat, Asep Sudarsono, membenarkan kabar tersebut. Asep mengaku mengetahuinya setelah pengumunan keluar karena sebelumnya tidak melakukan komunikasi.

“Padahal jika mau, dengan kewenangan beliau sebagai kepala daerah sepertinya bisa dengan mudah melakukan intervensi. Namun, subhanallah, beliau tidak menggunakan kewenangannya untuk kepentingan pribadi. Beliau mengikuti aturan yang ada, karena masih ada kesempatan periode kedua untuk pendaftaran siswa baru melalui zonasi,” kata Asep, saat dihubungi Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (25/6).

“Beliau melihat contoh yang pernah dilakukan Gubernur Jawa Barat yang sekarang (Ridwan Kamil). Ketika dulu menjabat Walikota Bandung, putra beliau tidak masuk seleksi ke SMPN, beliau menerimanya dengan lapang dada, dan jadi gubernur. Kita merasa bangga memiliki pemimpin yang memberikan teladan bagi masyarakatnya,” imbuh Asep.

Asep mengatakan, sikap yang diambil Bupati Garut perlu ditiru banyak pihak, termasuk para orang tua dalam mengajarkan anaknya, bagaimana membedakan kepentingan pribadi dan kepentingan masyarakat.

Hal tersebut, kata Asep, sekaligus menunjukkan seleksi PPDB SMA-SMK yang dilakukan di Kabupaten Garut sesuai dengan aturan yang ada sebagaimana dilakukan Bupati Garut sebagai orang tua.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Garut, Aceng Mulyana, mengatakan putra bungsu Bupati Garut mendaftar ke SMAN 1 Garut pada tahap pertama. Menurutnya, tidak ada intervensi apa pun dari pihak manapun.

“Saat pendaftaran anaknya, Ibu Diah tidak menitipkan atau bagaimana agar anaknya diterima. Kalau dilihat dari nilai sebetulnya bagus, dia punya prestasi juga di bidang olahraga basket, kalau untuk pribadi besar tapi kan ini (prestasi) tim. Kalau misalnya mengacu pada aturan bobotnya berbeda jika perorangan. Tapi kan bisa saja nanti ikut kembali pada tahap kedua melalui zonasi,” jelas Aceng.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya