Berita

Ilustrasi TNI/Polri/Net

Politik

Jenderal TNI/Polri Jabat Komisaris BUMN Akan Ganggu Demokrasi Indonesia

RABU, 24 JUNI 2020 | 03:32 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Kebijakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang mengangkat jenderal aktif ke dalam jajaran Komisaris akan kontraproduktif terhadap gagasan reformasi di institusi TNI/Polri.

Pengamat Politik Universitas Nasional, Andi Yusran mengatakan, gagasan awal reformasi TNI/Polri adalah mengembalikan posisi militer/kepolisian menjadi abdi negara yang profesional dan independenden.

Langkah Erick Thohir menarik Pati TNI/Polri ke komisaris BUMN akan menggeser kembali ke ranah bisnis dan politik. Imbasnya, apabila terjadi sebuah skandal hukum potensi hambatan penegakan hukumnya semakin besar.

"Langkah Erick Tohir akan menyeret militer dan kepolisian kembali ke ranah ‘bisnis’ dan politik yang tidak hanya menggangu proses konsolidasi demokrasi (yang tengah beproses), tetapi juga akan berpotensi mengganggu penegakan hukum manakala BUMN terlibat dalam ‘skandal’ bisnis," demikian kata Andi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa malam (23/6).

Menurut Doktor Politik Universitas Padjajaran ini, idealnya komisaris BUMN diisi oleh kelompok profesional dan mantan penegak hukum yang telah memiliki rekam jejak jinerja mumpuni dan ingeritas yang teruji.

"Erick sebaiknya tidak melanjutkan kesalahan berulang dari rezim yang kerap menjadikan jabatan komisaris BUMN sebagai bilik ‘balas jasa’ kepada tim sukses dan kelompok-kelompok pendukung," demikian kata Andi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya