Berita

Aksi emak-emak tolak pembahasan RUU HIP/RMOLJabar

Politik

Giliran Emak-emak Beraksi, Tolak RUU HIP Karena Takut Komunis Bangkit Lagi

SELASA, 23 JUNI 2020 | 14:44 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) telah memunculkan perdebatan bahkan penolakan lebih luas.

Tidak hanya mahasiswa, politikus, atau akademisi, aksi penolakan pembahasan RUU tersebut juga disuarakan oleh emak-emak di Dusun Cikembang Desa Selamanik Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis.

Foto aksi itu viral di media sosial. Di dalam foto itu, ada sekitar delapan ibu-ibu yang berdiri menghadap kamera. Seorang ibu berada paling depan memegang karton bertuliskan 'Ema-ema meminta RUU HIP harus dibatalkan jangan hanya ditangguhkan'.


Wartawan mengonfirmasi kebenaran foto tersebut keoada seorang ibu bernama Tina Agustina. Tina membenarkan, ia bersama emak-emak menggelar aksi.

Menurutnya aksi tersebut merupakan sikap keprihatinan dengan perilaku dan kondisi pemerintah saat ini yang akan melahirkan sebuah Undang-Undang yang akan menghancurkan negara.

“Semoga saja aksi yang kami lakukan itu bisa didengar oleh elite politik dan pemerintah. Kami minta RUU HIP bukan hanya ditangguhkan tapi dihentikan. Jangan bikin yang aneh-aneh menghancurkan negara sendiri,” ujar Tina dilansir Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (23/6).

Dia mengaku heran dan bingung dengan polemik RUU tersebut, apakah emak-emak yang bodoh atau pemerintah. Tak hanya RUU HIP yang berujung polemik, ia juga mengungkit produk pemerintah terdahulu, yakni rencana pembuatan peraturan mengenai ayam yang masuk pekarangan tetangga, pemilik ayam akan didenda sampai Rp 10 juta.

“Lalu, ada aturan memaksa hubungan badan kepada istri juga dihukum dengan berat. Tapi perkosa istri orang lain hukumannya, kalau enggak salah lebih ringan,” paparnya.

Enjun Juntianah, salah satu emak-emak lain mengaku awalnya tidak tahu tentang RUU HIP. Namun setelah membaca di media sosial dan menonton televisi mengenai informasi RUU HIP, ia melihat ada keganjilan, yakni potensi kemunculan ideologi komunis tumbuh kembali di Indonesia.

“Dimana yang namanya RUU HIP ini bisa mudah masuknya komunis lagi. Nantinya banyak PKI di Indonesia ini. Jadi kami ini sudah berat dengan musibah yang dihadapi, yakni Corona, ini pemerintah malahan bikin RUU HIP yang tambah memusingkan,” tegasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya