Berita

Tangkapan layar anggota Komisi IV Fraksi Partai Golkar DPR, Ichsan Firdaus dalam diskusi daring yang bertajuk "Covid19: Krisis Beras di Depan Mata"/RMOL

Politik

Ichsan Firdaus: Hanya 30 Persen Pemda Yang Beri Perlindungan Ke Lahan Pertanian

SELASA, 23 JUNI 2020 | 11:31 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO


RMOL. Lahan pertanian produktif di Indonesia tiap tahunnya mengalami penurunan yang cukup drastis.

Anggota Komisi IV Fraksi Partai Golkar DPR, Ichsan Firdaus mengatakan, hal paling miris yang ditemukannya adalah lahan pertanian produktif yang berkurang di daerah-daerah surplus produksi beras.


"Tren penurun produksi beras sesungguhnya terus terjadi terutama di wilayah-wilayah surplus, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan wilayah lain di daerah Jawa yang sebagai lumbung beras nasional," ujar Ichsan dalam diskusi daring yang bertajuk "Covid19: Krisis Beras di Depan Mata", Selasa (23/6)

Bahkan, lulusan S3 ilmu pertanian Universitas Gadjah Mada ini mencatat, penggerusan lahan sawah produktif telah terjadi sekitar 5 hingga 10 tahun ke belakang.

Hal ini terjadi, menurutnya, karena peran Pemerintahan Daerah (Pemda) yang tidak intens melindungi ketahanan lahan pangan.

"Hanya sekitar 30 persen pemda melakukan perlindung ke lahan pertanian. Sehingga konversi lahan produktif pertanian ke non pertanian bisa kita hambat. Tapi beberapa pemda belum intens," umbarnya.

Ancaman pengurangan lahanakan terus menerus menurun per tahunnya, menurut Ichsan.

Oleh karena itu, ia melihat kunci dari ketahanan pangan di Indonesia tidak bisa berharap kepada pemerintahan pusat. Akan tetapi lebih kepada peran Pemda menjaga eksistensi lahan pertanian.

"Di daerah Jawa misalnya banyak yang sudah menjadi lahan-lahan non sawah. Sehingga kita tidak boleh bergantung terlalu jauh ke pemerintah pusat. Pemda sebenarnya sudah punya satu payung hukum agar melindungi lahan pertanian kita itu," tutur Ichsan.

Namun begitu, mantan Wakil Ketua Komisi IX ini juga berharap kepada pemerintah pusat untuk lebih bersikap tegas kepada pemda-pemda yang asal comot lahan pertanian produktif.

"Pemerintah pusat mesti memberi punish and reward bagi yang mengembangkan lahan pertanian produktif. Saya ingin melihat jangka panjang, agar lahan pertanian kita produktif," ungkap Ichsan.

"Produksi kita rata-rata sekitar 31 juta ton itu bisa kita naikan 40 ton (per tahun). Sehingga mimpi kita untuk bisa memastikan ketahanan pangan tidak terjadi problem-problem beras nasional," pungkasnya. 

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya