Berita

Anggota Gereja Ortodoks Serbia di Montenegro ikut serta dalam demonstrasi di Podgorica, Montenegro/Net

Dunia

Montenegro Ricuh, Aparat Investigasi Pemimpin Gereja Yang lakukan Aksi Protes UU Kebebasan Beragama Di Tengah Pandemik

SELASA, 23 JUNI 2020 | 08:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aparat berwenang melakukan investigasi terhadap para pemimpin Gereja  Ortodoks Serbia karena pelanggaran pembatasan. Uskup Ortodoks Serbia terkemuka di Montenegro, Metropolitan Amfilohije, diinterogasi di ibu kota Podgorica pada Senin (22/6) karena telah mengorganisir protes besar-besaran dan menentang aturan pembatasan kerumuman serta jaga jarak sosial di tempat umum.

Sebelumnya, pada Minggu (21/6) polisi telah lebih dulu menginterogasi para imam dari kota Bar, Pljevlja, dan Zabljak setelah ribuan orang terlihat menghadiri protes lokal.

Atas investigasi aparat terhadap dirinya, Metropolitan Amfilohije mengatakan dia tidak menyalahkan para petugas polisi, yang hanya bertindak atas perintah.


"Itu bukan kesalahan petugas polisi, tetapi orang-orang yang memerintahkan mereka," katanya, dikutip dari Balkan Insight, Senin (22/6).

Dia lagi-lagi menekankan bahwa para pengunjuk rasa hanya ingin pemerintah meninggalkan Undang-Undang Kebebasan Beragama yang diperebutkan, yang Gereja Serbia katakan dapat digunakan untuk melucuti miliknya.

Sebelum adanya wabah virus, puluhan ribu pendukung gereja telah melakukan aksi protes dua kali seminggu menuntut penarikan undang-undang yang disahkan pada Desember 2019. Undang-undang tersebut mengamanatkan bahwa benda dan tanah ibadah yang menjadi milik negara sebelum tahun 1918 akan menjadi milik negara dan bagian dari warisan budaya Montenegro, kecuali ada bukti untuk membuktikan kepemilikan yang berbeda.

Pada 14 Juni, polisi menangkap para imam dari kota Budva, Berane, dan Pljevlja. Dua pastor dari Podgorica dan Danilovgrad, yaitu Mirceta Sljivancanin dan Zeljko Calic, ditahan selama 72 jam, dengan tuduhan melanggar peraturan pembatasan pandemik.

Pada 18 Juni, polisi memerintahkan seorang pastor lain, Pastor Sasa Janjic dari Pljevlja, untuk meninggalkan Montenegro karena ia adalah warga negara Bosnia Herzegovina dan tidak memiliki hak tempat tinggal di Montenegro.

Gereja berulang kali menegaskan bahwa tidak ada partai oposisi utama pro-Serbia dan pro-Rusia di belakang aksi protes itu. Para pembicara mengatakan Gereja juga tidak berusaha ikut campur dalam politik, meskipun ada tuduhan dari pihak berwenang.

“Tidak ada partai politik atau koalisi yang mengatur atau mengelola jalannya protes ini, atau kehidupan Gereja di Montenegro. Politisi dan anggota partai memiliki hak untuk berpartisipasi dalam protes, tetapi mereka tidak akan pernah mempengaruhi organisasi mereka dan permintaan kami,” ujar perwakilan gereja mengatakan pada pertemuan itu pada hari Minggu di Podgorica.

Namun, oposisi pro-Rusia dan gerakan politik pro-Serbia terlihat ada dalam barisan peserta demonstrasi.

Kepala polisi Veselin Veljovic mengatakan aksi protes telah menimbulkan ancaman bagi keamanan wilayah tersebut. Dia menuduh gereja telah menyebarkan radikalisme dalam pidato-pidato protesnya. 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya