Berita

Aksi Protes meledak di Aljazair Selatan/Net

Dunia

Aljazair Selatan, Kekeringan Dan Kemiskinan Membuat Kota Itu Meledak

SELASA, 23 JUNI 2020 | 08:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aljazair selatan, yang kaya akan hasil minyak dan gas, dalam beberapa tahun terakhir sering mengalami pergolakan aksi protes yang  berujung kepada kekerasan. Baru-baru ini serentetan protes terjadi di kota Touareg, Tin-Zaouatin, yang menewaskan seorang pria.

Protes yang terjadi di Tin Zaouatin, sebuah kota yang terletak di perbatasan antara Aljazair dan Mali, terjadi setelah pemerintah melakukan pengepungan terhadap penduduk yang menutup akses mereka ke mata air, satu-satunya sumber air mereka.

Seluruh kota melakukan aksi mogok kerja untuk memprotes kematian seorang pemuda yang terbunuh oleh polisi itu. Mereka juga memprotes
Perdana Menteri, menuntut manajemen yang lebih baik.

Setelah demonstrasi berdarah di Tin-Zaouatin, penduduk daerah selatan lainnya, termasuk Bordj Badji Mokhtar, mengecam aturan pembatasan.

Aksi menjadi melebar, penduduk tidak hanya mengecam pembunuhan seorang pengunjuk rasa di kota dekat Tin-Zaouatin oleh tentara, tetapi juga mengecam pengabaian yang telah mereka derita sejak kemerdekaan negara itu. Foto-foto penindasan mereka beredar di media sosial.

Menurut media, ketidakpuasan warga telah muncul di wilayah ini sejak akhir Mei, khususnya karena kelangkaan air, di daerah yang sangat miskin dan gersang itu.

Media independen Aljazair juga dibanjiri dengan keluhan masyarakat provinsi selatan Tamanghasset, area pemukiman di Tin Zaouatin, yang mengecam kurangnya infrastruktur dasar seperti jalan yang tidak beraspal, minimnya perumahan, dan tidak adanya fasilitas vital tertentu seperti pasokan air.

Mereka mengeluhkan diskriminasi oleh otoritas pusat di Kota Aljir, 2700 kilometer jauhnya, terhadap orang-orang di selatan. Aljir adalah ibu kota Aljazair dan kota terbesar dari Aljazair yang terletak di Afrika Utara.

Penduduk setempat melakukan protes karena mereka muak dengan pengepungan yang dilakukan oleh layanan keamanan Aljazair, tidak memperhitungkan persyaratan pembangunan di suatu wilayah yang ditinggalkan selama beberapa dekade oleh rezim di Aljir, dikutip dari North Africa, Selasa (23/6).

Daerah-daerah ini telah hidup selama ribuan tahun berkat dua sumber pendapatan. Pertama, pendapatan dari pertanian ternak transhumant, ternak musiman antara padang rumput musim panas dan musim dingin. Kedua, pendapatan dari perdagangan trans-Sahara, sebuah perdagangan yang menempuh perjalanan melintasi Sahara untuk mencapai Afrika sub-Sahara dari pantai Afrika Utara, Eropa, ke Levant.

Namun, belakangan situasi di Sahara dan Sahel sangat tidak aman selain perjalanan yang berbahaya di tengah padang gersang juga adanya para teroris yang berkeliaran di wilayah tersebut.

Pemberontakan di Tin-Zaouatin lebih banyak terjadi karena tertutupnya akses mereka ke mata air, satu-satunya sungai di daerah itu untuk mereka mendapatkan kebutuhan air minum dan masak.

Selain provinsi Tamanrasset, kota-kota lain yang bergolak adalah Ouargla dan Laghouat. Keduanya juga diguncang oleh bentrokan keras antara pasukan keamanan dan pengunjuk rasa.

Para pengunjuk rasa menuduh pemerintah merampok kekayaan gas negeri itu dan berinvestasi di utara, sementara penduduknya dibiarkan miskin dan terbelakang.

Kota Ghardaia, juga berada di selatan, telah diguncang oleh bentrokan karena warisan rezim diskriminasi terhadap penduduk setempat, Amazigh.

Aljazair Selatan merupakan tempat yang aman bagi kriminalitas lintas batas, terorisme, dan penyelundup manusia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya