Berita

Ekonom senior Rizal Ramli/RMOL

Politik

Berkali-kali Diingatkan, Rizal Ramli: Pemerintah Nggak Fokus Corona Dan Masih Mikir Pindah Ibukota

SENIN, 22 JUNI 2020 | 22:37 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kerja fokus menjadi harga mati bagi pemerintah dalam menangani pandemik Covid-19 yang telah berdampak pada ekonomi nasional.

Ada tiga fokus yang harusnya dilakukan pemerintah, yakni penyelesaian wabah Covid-19, memberikan jaminan insentif kepada pekerja harian dan masyarakat miskin, serta fokus pada produksi ketahanan pangan.

Demikian disampaikan ekonom senior Dr Rizal Ramli saat menjadi pembicara dalam diskusi daring bertajuk 'Perekonomian Indonesia: Fakta, Harapan dan Solusi' yang diselenggarakan Forum Alumni Perguruan Tinggi (FAPI), Senin (22/6).


"Di awal awal krisis saya bilang, kita fokus di tiga hal saja. Kita harus lakukan realokasi anggaran yang sungguh-sungguh. Bikin pres rilis dimuat di media dan lain-lain," kata Rizal Ramli.

Menyelesaikan wabah Corona erat kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan warga negara Indonesia. Sebab, jika wabah Covid-19 masih ada, jelasnya, maka kondisi ekonomi sulit untuk stabil.

"Karena kalau coronanya enggak selesai, ekonomi tetep anjlok," jelas Rizal Ramli.

Ia mengurai, setidaknya pemerintah memerlukan realokasi anggaran sebesar Rp 300 triliun untuk para pekerja harian dan masyarakat tidak mampu. Untuk produksi pangan dibutuhkan realokasi anggaran sekitar Rp 200-300 triliun.

"Rp 200-300 triliun kita pompa produksi pangan, kalau kita genjot bisa berapa kali panen. Tahun depan setelah corona, kita jadi gudang pagan Asia karena enggak ada negara lain (selain Indonesia) yang mataharinya banyak, tanahnya banyak, orang yang mau kerja di sektor pertanian banyak," tuturnya.

Namun demikian, ia melihat pemerintah justru tidak fokus dan cenderung terpecah konsentrasinya pada penanganan pandemik Covid-19 ini. "Enggak fokus karena pikirannya ribet. Masih mau bangun ibukota, infrastruktur, dan lain-lain" tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya