Berita

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat/Net

Presisi

Polisi Sebut Konflik John Kei Dan Nus Kei Terkait Penjualan Tanah Di Ambon

SENIN, 22 JUNI 2020 | 18:12 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Latar belakang aksi kekerasan kelompok John Kei hingga berujung satu orang tewas dan beberapa luka-luka akibat konflik persoalan bagi hasil atas penjualan sebidang tanah di Ambon.

Begitu yang disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/6).

Meski menduga kasus berawal dari penjualan lahan di daerah Ambon, Tubagus menyebut tidak mendalami secara khusus ihwal kasus tersebut. Dia menyebut hanya sekedar menggali motif dari aksi penyerangan John Kei dkk terhadap Nus Kei.


"Kemungkinan iya (lahan di Ambon), jadi sebenarnya kita enggak begitu mendalami yang objek awalnya, tetapi itu merupakan latar belakang sehingga John Kei merasa dikhianati," ujarnya.

Tubagus tak menjelaskan secara rinci ihwal kasus penjualan lahan di Ambon antara John Kei dan Nus Kei tersebut.

Dia hanya menegaskan bahwa pembagian hasil penjualan lahan itulah yang kemudian menjadi motif John Kei cs melakukan aksi penyerangan terhadap Nus Kei.

"(Persoalan) tanahnya, kita juga masih dalami. Cuma kalo objek penyidikan kita adalah terhadap kekerasan yang dia lakukan," tambahnya.

Jajaran Polda Metro Jaya sejauh ini telah meringkus 30 orang, termasuk John Kei terkait kasus penyerangan di Perumahan Green Lake City, Tangerang dan penganiayaan di Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Sampai saat ini polisi masih melakukan pengejaran terhadap 3 orang anak buah John Kei.

Para tersangka disangkakan dengan 5 pasal. Yakni, Pasal 88 terkait pemufakatan jahat, Pasal 340 tentang pembunuhan berencana, Pasal 351 mengenai penganiayaan, dan Pasal 170 KUHP dan UU Darurat 12/1951.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya