Berita

Kapolda Irjen Nana Sudjana panggil John Kei/RMOL

Presisi

Pembagian Jual Tanah Yang Tak Merata Di Balik Aksi Brutal John Kei Dan Kelompoknya

SENIN, 22 JUNI 2020 | 14:18 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok Jhon Kei pada Minggu (21/6) didasari oleh pembagian hasil jual tanah yang tidak merata dengan pihak Nus Kei.

Begitu yang disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dalam keterangan pers usai meciduk John Kei dan 30 orang kelompoknya, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/6).

"Adannya ketidakpuasan pembagian uang hasil penjualan tanah, tetapi dengan dilandasi tidak adanya penyelesaian mereka akhirnya saling mengancam melalui HP, intinya Jhon Kei merasa dikhianati soal pembagian uang," kata Nana.


Dari hasil pemeriksaan HP milik pelaku yang diamankan, kata Nana, John Kei memberi perintah kepada anak buahnya untuk melakukan kekerasan sehingga berujung kepada tewasnya satu orang akibat dikeroyok menggunakan senjata tajam di Jalan Raya Kresek, Duri Kosambi.

"Dimana ada perintah dari Jhon Kei ke anggotanya, indikator dari pemufakatan jahat adanya perencanan pembunuhan terhadap Nus Kei," terang Kapolda.

Dalam pesan itu, John Kei memerintahkan anak buahnya untuk menghabisi keluarga Nus Kei yang berada di Perumahan Green Like Cluster Australia, Cipondoh, Tangerang, Banten.

Akibat penyerangan itu, satu orang yakni Yustus Crowing Rahakabu meninggal dunia dan korban luka berat dengan jari tangan putus Muhammad Erwin alias Angky.

"Sampai saat ini 30 orang masih dilakukan pendalaman peran," pungkas Kapolda.

Ke-30 orang yang ditangkap, Nana menerangkan, terancam melanggar pasal 88 KUHP terkait pemufakatan jahat, kemudian pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, pasal 351 penganiayaan dan UU Darurat No 12/1951.

Dari tangan pelaku polisi turut menyita empat kendaraan roda empat, yang digunakan untuk melancarkan aksinya kekerasan, 28 tombak, 24 sajam, dua buah ketapel, tiga anak panah dan tiga stik besbol.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya