Berita

Ilustrasi Laut Mati/Net

Dunia

Jelang Rencana Anekasi Tepi Barat, Akses Palestina Ke Laut Mati Makin Terancam

SENIN, 22 JUNI 2020 | 10:31 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Rencana aneksasi Tepi Barat yang dilakukan oleh Israel semakin mengkhawatirkan. Itu karena Israel telah mengumumkan, rencana perluasan kedaulatannya tersebut termasuk pencaplokan Lembah Jorban dan sebagian perbatasan dengan Laut Mati.

Alhasil, Palestina akan semakin sulit mendapatkan akses ke Laut Mati yang pantai-pantainya kaya akan mineral, seperti dikutip Reuters, Senin (22/6).

"Tempat ini adalah berkah bagi semua warga Palestina, tetapi jika akan ada aneksasi maka akan sulit bagi mereka untuk mencapai sini. Mereka mungkin perlu izin," ujar seorang penjaga pantai, Musa Farah.


Laut Mati merupakan tujuan populer wisatawan di mana orang dapat mengapung di perairan hipersalin dan bisa menggunakan lumpur kaya nutrisi untuk kulit mereka. Tepian Laut Mati sendiri berbatasan dengan Israel, Yordania, dan Tepi Barat.

Jika aneksasi dilakukan, para pemilik resor di sekitar pantai khawatir bisa kehilangan pelanggan.

"Bisnis saya akan sangat terpengaruh. Pemerintah Israel harus tahu bahwa bisnis saya tergantung pada orang Palestina yang berkunjung ke sini. Tempat ini terbuka untuk orang Yahudi dan Arab," ujar Dina Dagan, pemilik Resor Desa Biankini.

Palestina selama ini telah berusaha untuk mendapat kendali atas sebagian garis pantai Laut Mati dan mendirikan usaha untuk ekonomi mereka.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sendiri mengungkap, rencana aneksasi bagian-bagian Tepi Barat akan dimulai pada 1 Juli.

Palestina dengan tegas mengecam rencana tersebut. Negara-negara lain, termasuk di Inggris pun telah menyatakan kritikan atas rencana tersebut.

Namun rencana Netanyahu sendiri dianggap sebagai bagian dari implementasi rencana perdamaian Timur Tengah atau Kesepakatan Abad Ini yang diperkenalkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada awal tahun.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya