Berita

Orang menunggu antrean masuk dengan menjaga jarak di Kantor Buruh, Sofia, Bulgaria/Net

Dunia

Kasus Baru Terus Bertambah, Profesor Di Bulgaria: Mereka Terinfeksi Karena Ketidakpatuhan

SENIN, 22 JUNI 2020 | 06:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dalam 24 jam terakhir, Bulgaria mencatat adanya kasus baru Covid-19 sebanyak 117 kasus, pada Minggu (21/6). Angka itu didapat setelah pemerintah setempat melakukan tes massal terhadap 1.360 orang.

Kementerian Kesehatan mengumumkan kasus baru terbanyak berada di Kota Sofia, yaitu 30 kasus positif. Di Kyustendil sebanyak 19 kasus, di Plovdiv sebanyak delapan kasus, dan masing-masing tujuh kasus di Blagoevgrad, Smolyan, dan Shoumen, serta di beberapa di wilayah lain.

Profesor Todor Kantardzhiev, kepala Pusat Nasional untuk Penyakit Infeksi dan Parasit dan anggota Markas Operasional Nasional merasa khawatir kasus baru terus bermunculan dalam sepekan belakangan.


“Dalam sepekan terakhir kami mengalami peningkatan kasus positif Covid-19. Ini membuat saya khawatir. Ada banyak wabah di negara ini. Orang menjadi terinfeksi karena ketidakpatuhan terhadap aturan dasar, terutama untuk tidak berkumpul di tempat yang besar dan tertutup. Ini akan memiliki banyak konsekuensi negatif,” kata Kantardzhiev, saat berbicara kepada Radio Nasional Bulgaria, Minggu (21/6), dikutip dari Sofia Globe.

“Aku berusaha mengingatkan terus menerus tentang kesadaran akan aturan pencegahan Covid kepada rekan-rekan senegara, aku merekomendasikan penggunaan masker, juga penggunaan desinfektan, menghindari pertemuan kelompok besar di dalam ruangan. Harapan saya adalah agar orang tahu langkah apa yang harus diambil dan bagaimana menerapkannya!” katanya berapi-api.

Kantardzhiev mengatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia berharap penemuan vaksin akan muncul dalam waktu dekat. Namun, ia justru meragukan hal itu.

“Keraguan saya tentang hal itu adalah sejauh mana vaksin itu akan melindungi orang dari infeksi, dan berapa lama lagi?” katanya pesimis. Ia menekankan, yang sekarang bisa dilakukan adalah kerja sama semua pihak untuk mentaati aturan pencegahan, agar tidak ada korban lagi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya