Berita

Papan kampanye Partai Progresif Serbia (SNS) yang berkuasa dari Presiden Aleksandar Vucic di Beograd, Serbia/Net

Dunia

Di Tengah Pandemik Dan Aksi Boikot Dari Oposisi, Serbia Tetap Laksanakan Pemilu

SENIN, 22 JUNI 2020 | 06:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

.  Lebih dari 6,5 juta warga Serbia dengan hak pilihnya memenuhi tempat pemilihan umum pada Minggu (21/6). Pemilu Serbia kali ini akan sangat berbeda dengan pemilu sebelumnya. Selain telah mengalami perubahan jadwal karena pandemik, juga karena banyaknya partai oposisi yang memboikot pemilu.

Sebanyak 8.253 tempat pemungutan suara (TPS) yang telah disiapkan pemerintah, ditambah 140 TPS untuk warga Serbia yang ada di Kosovo, wilayah kemerdekaannya tidak diakui Serbia, serta 42 TPS untuk pemilih di luar negeri, dikutip dari Balkan Insight, Minggu (21/6).

Secara serentak TPS dibuka mulai pukul 07:00 hingga 20:00. Ada 21 daftar kandidat yang dikonfirmasi menjelang pemilihan, empat dari etnis minoritas, dua dari koalisi Progresif-Sosialis yang berkuasa saat ini, dan sisanya berasal dari partai-partai oposisi kecil.


Para pemilih akan memberikan suaranya untuk mengisi 250 tempat di parlemen Serbia.

Banyak pengamat yang mengatakan pemilu 21 Juni ini tidak akan menghasilkan kejutan bagi susunan politik Serbia. Partai Progresif Serbia, SNS, yang dipimpin oleh Presiden Aleksandar Vucic, diperkirakan akan menang dengan dukungan hingga 61 persen.

Sebelumnya, partai-partai oposisi menyatakan akan boikot pemilu. Upaya dialog antara partai yang berkuasa dan oposisi telah dilakukan, tetapi tidak ada hasilnya. Satu-satunya perubahan besar yang terjadi adalah bahwa partai yang berkuasa telah menurunkan ambang batas untuk memasuki parlemen dari 5 menjadi 3 persen, yang telah meningkatkan peluang partai-partai kecil mendapatkan kursi di majelis.

Pemilihan sebelumnya dijadwalkan pada 26 April. Namun Pandemik Covid-19 membuat jadwal bergeser menjadi 21 Juni setelah pemerintah mencabut pembatasan darurat dan penguncian.

Dari semua negara bekas Yugoslavia, Serbia tercatat memiliki angka kasus Covid-19 tertinggi dengan penambahan kasus baru rata-rata hingga 50 orang per hari.

Pejabat pemilu mewajibkanpPara pemilih mengenakan masker dan mentaati aturan jaga jarak.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya