Berita

Trump saat kampanye di Tulsa, serukan aksi pembakaran bendera masuk dalam UU/Net

Dunia

Usulkan UU Pembakaran Bendera, Trump: Saya Percaya Pada Kebebasan Berpendapat Tapi Bakar Bendera Itu Pelecehan!

SENIN, 22 JUNI 2020 | 01:05 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dalam kampanye di Tulsa, Oklahoma, Donald Trump menyampaikan harapannya agar undang-undang kriminalisasi pembakaran bendera diloloskan. Menurutnya pembakaran bendera negara merupakan aib dan harus mendapat hukuman penjara paling tidak satu tahun.

Ketika aksi penolakan rasisme ‘Black Lives Matter’ meletus di penjuru AS beberapa waktu lalu, tidak terhitung banyaknya warga yang telah membakar bendera AS. Trump menyebut tindakan tersebut tidak bisa dibiarkan.

"Malam ini, kita tahu radikal kiri di Portland, Oregon, merobohkan patung George Washington dan membungkusnya dengan bendera Amerika, dan membakar bendera Amerika. Demokrat! Semua Demokrat!" ujar Trump kepada para pendukungnya di stadion Tulsa, dikutip dari CNN (21/6).


Ia berharap para senator melakukan tindakan terhadap para pembakar bendera, salah satunya meninjau lagi usulannya yang pernah ia sampaikan sejak lama sekali.

"Dan kalian tahu, kita harus melakukan sesuatu, Tuan Senator. Kita harus membuat undang-undang bahwa jika Anda membakar bendera Amerika, Anda masuk penjara selama satu tahun," seru Trump, berkata kepada Senator Oklahoma Jim Inhofe dan James Lankford.

"Jim dan James, kalian tahu kita harus melakukannya. Kalian tahu, mereka berbicara tentang kebebasan berpendapat, dan saya percaya pada kebebasan berpendapat. Tapi membakar bendera itu pelecehan."

"Kita memiliki pandangan dan pengadilan yang berbeda. Saya pikir sudah saatnya kita meninjau kembali. Ketika saya melihat mereka ingin merangkak tiang bendera di Washington dan mencoba membakar bendera, kami telah menghentikannya," kata Trump kepada gubernur.

Selama ini, membakar bendera Amerika Serikat bukanlah tindakan illegal dan menjadi bagian dari kebebasan berpendapat. Telah lama Trump tidak menyetujui hal ini.

Usulan Trump mengenai pembakaran bendera dimasukkan ke dalam undang-undang kriminal telah lama disuarakan. Trump kembali menyuarakan hal itu setelah melihat aksi para demonstran yang membakar bendera AS.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya