Berita

Penjara Pusat Karachi di Pakistan/net

Dunia

Lebih Dari 30 Persen Napi Di Penjara Karachi Positif Terinfeksi Covid-19

MINGGU, 21 JUNI 2020 | 14:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

RMOL. Virus corona baru telah mengancam kelangsungan hidup para narapidana di Penjara Pusat Karachi, Sindh, Pakistan. Totalnya setidaknya sudah ada 896 kasus positif Covid-19 di sana.

Inspektur Jenderal Penjara Kazi Nazir Ahmed mengatakan, terbatasnya pengujian dan penuhnya penjara menjadi faktor cepatnya penyebaran Covid-19 di sana.

"Penjara Pusat Karachi dapat menahan 2.400 tahanan, tetapi sekitar 3.500 tahanan ditempatkan di sana, membuatnya sangat sesak," ujar Ahmed kepada Arab News.


"896 atau 25 persen dari total tahanan, telah dinyatakan positif," lanjutnya.

Namun menurut kelompok hak asasi, Proyek Keadilan Pakistan (JPP), jumlah narpidana yang telah terinfeksi sebenarnya jauh lebih tinggi, yaitu 1.293 orang atau 37 persen dari total narapidana.

Sementara itu, sudah ada 1.624 napi yang telah positif Covid-19 di seluruh Pakistan. Pada Jumat (19/6), tiga napi dinyatakan meninggal karena virus.

Berdasarkan statistik dari 114 penjara di pakistan, hanya 25.456 dari total 77.275 napi yang dinyatakan dihukum karena kejahatan. Sebanyak 48.008 di antaranya masih dalam tahap peradilan, serta pelanggaran ringan.

"Dua pertiga dari populasi penjara Pakistan bahkan belum pernah dihukum. Banyak di antara mereka yang sakit dan lanjut usia. Mereka akan mati di penjara," papar jurubicara JPP, Ali Haider Habib.

Pada 21 Mei, mantan Inspektur Jenderal Penjara di Sindh, Nusrat Hussain Mangan mengatakan, ia telah menulis surat kepada Departemen Dalam Negeri utnuk membebaskan napi yang telah dinyatakan positif terinfeksi.

Namun, hal tersebut tidak dilakukan. Seperti yang menimpa Bahawal Khan, seorang napi yang meninggal di penjara karena Covid-19.

Dari laporan JPP, dari total 77.275 napi di semua penjara Pakistan, sebanyak 1.184 di antaranya adalah wanita dan 1.500 di atas usia 60.

"Munculnya kasus-kasus di Penjara Pusat Karachi dan penjara-penjara lain di Sindh mengkhawatirkan tetapi tidak mengejutkan: Bagaimana kita bisa berharap para tahanan dikurung dalam sel-sel kecil bersama-sama dan tidak tertular virus?" ujar Ahmed.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya