Berita

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe/Net

Dunia

Sebelum Kekuasaan Habis, PM Shinzo Abe Ingin Ubah Konstitusi Militer Jepang

MINGGU, 21 JUNI 2020 | 12:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Hanya 15 bulan lagi masa jabatan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, sebagai Ketua Partai Demokrat Liberal. Sebelum masa itu berakhir, Abe mengungkap keinginannya untuk mengadakan referendum.

Sebelum September 2021, Abe mengaku ingin mengadakan referendum perubahan konstitusi Jepang, terutama terkait dengan kejelasan Pasukan Bela Diri Jepang.

"Saya memiliki satu tahun dan tiga bulan tersisa sebagai Ketua Partai Demokrat Liberal dan saya ingin mengadakan referendum sebelum batas waktu ini," ujar Abe dalam suatu program virtual seperti dikutip Sputnik, Minggu (21/6).


Selama ini, Jepang telah membatasi secara ketat kemampuan militernya sesuai dengan Pasal 9 konstitusi Jepang pasca Perang Dunia II. Abe, dalam hal ini, sudah mengkampanyekan untuk mengubah isi tersebut.

Pada 2014 misalnya, ketika kabinet Jepang mengadopsi resolusi yang mengizinkan pasukan negara untuk terlibat dalam pertempuran di luar negeri atas nama bela diri kolektif.

Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga mengatakan, hak konstitusional Jepang untuk membela diri akan memungkinkan militer negeri sakura untuk menyerang pangkalan musuh yang berlokasi di luar negeri jika tidak ada alternatif lain yang tersedia.

Pembatasan militer Jepang sendiri dikarenakan negara tersebut kalah pada Perang Dunia II. Setelah itu, Jepang tidak bisa mengembangkan militernya karena dikhawatirkan akan melakukan kolonialisme seperti dulu. Termasuk tidak diperbolehkan adanya tentara. Sehingga Jepang hingga saat ini hanya memiliki Pasukan Bela Diri.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya