Berita

Penemuan gelang Immunotouch untuk cegah tangan mengusap mata atau hidung/Net

Dunia

Ini Dia, Lima Teknologi Yang Terinspirasi Dari Pandemik Covid-19

SABTU, 20 JUNI 2020 | 19:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pandemik virus corona tidak hanya mendesak dunia penelitian medis untuk  mengembangkan vaksin atau obat Covid-19. Namun pada akhirnya juga memicu inovasi di bidang teknologi untuk membantu masyarakat dalam menahan laju penyebaran penularan.

Beberapa penemuan baru berhasil diciptaan, sementara yang lainnya adalah hasil pembaruan dari penemuan yang sudah ada.

Apa saja itu?

UEA telah sukses mengembangkan inovasi-inovasi yang terinspirasi dari wabah corona, seperti berikut ini, dikutip dari The National

1. Keypad tanpa sentuhan
Kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi dapat menyebarkan virus corona, sehingga para peneliti di Universitas UEA telah mengembangkan tombol tanpa sentuh untuk elevator.

Tombol tanpa sentuh ini sudah digunakan di Bandara Internasional Abu Dhabi. Teknologi ini menggunakan sensor infra merah untuk mendeteksi jari dengan jarak 3 cm. Pengguna cukup mendekatkan jari ke tombol tanpa menyentuhnya.

"Kami melakukan berbagai pendekatan, terutama untuk memilih sensor terbaik," kata Dr Fady Al Najjar, salah satu pendiri Meta Touch, perusahaan di Science and Innovation Park Universitas UEA yang mengembangkan keypad.

"Butuh waktu satu setengah bulan. Kami bekerja intensif karena persyaratan untuk melakukan ini sesegera mungkin.

Harapannya adalah bahwa sistem ini akan terus dikerahkan bahkan setelah wabah berlalu.

2. Alarm jarak sosial
Ini adalah penemuan untuk mendeteksi ketika seseorang berada kurang dari satu meter dengan yang lainnya. Penemu telah menciptakan sistem alarm yang aktif ketika seseorang berada terlalu dekat.

Meta Touch di Science and Innovation Park Universitas UEA telah mengembangkan sistem yang menggunakan kamera termal untuk mendeteksi di mana orang berada. Kamera ini tidak merekam detail wajah untuk menjaga privasi dan keamanannya.

"Ini hanya akan menjadi pengingat, seperti alarm, yang berbunyi bip ketika orang menjadi sangat dekat satu sama lain," kata Dr Al Najjar dari Meta Touch.

Sistem baru juga telah dikembangkan yang dapat menggunakan kamera yang ada, termasuk jaringan CCTV.

"Jika mereka terlalu banyak berkumpul, mungkin penyiar dapat mengatakan, 'Tolong perhatikan jarak sosial dan jaga jarak dua meter,'" kata Elliot Zissman, direktur regional untuk firma itu.

3. Sensor suhu
Sensor suhu bukanlah cara yang sempurna untuk mengidentifikasi mereka yang terinfeksi virus corona karena beberapa orang bisa saja tidak menunjukkan gejalanya.

Sistem Scylla melakukan hal itu dengan menggunakan kamera termal.

"Ketika orang-orang berjalan melintasi kamera, maka di saat itu terjadi mengukuran suhu," kata Zissman dari pihak Scylla. "Semua orang yang berjalan melewati dan melihat outlier akan ketahuan suhunya. Semua ini dapat dilakukan dalam waktu kurang dari setengah detik."

4. Kait kebersihan
Ini penemuan yang sangat sederhana tetapi hampir tidak disadari. Sebuah kait higienis, atau kait genggam yang dapat membuka dan menutup pintu, sehingga seseorang tidak perlu menyentuhnya dengan tangan.

Beberapa versi memiliki permukaan datar kecil di ujungnya sehingga mereka juga dapat digunakan untuk menekan tombol pada lift atau memencet kunci mesin ATM.

Pengait dapat dengan mudah dicuci karena biasanya terbuat dari bahan yang tidak berpori seperti plastik atau logam.

5. Gelang Immunotouch
Gelang ini dikembangkan oleh sebuah perusahaan yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat, bernama Slightly Robot. Teknologi ini menggunakan algoritma untuk menginterpretasikan data dari sensor gravitasi atau gravimeter.

Kebiasaan seseorang menggigit kuku, mengucek mata, adalah ide dari inovasi ini. Sebagaimana diketahui mulut, hidung, dan mata adalah titik potensial di mana virus corona bisa menular ke dalam tubuh. Gelang ini bisa mendeteksi ketika tangan kita yang terkontaminasi bergerak hendak mengucek mata atau mengusap hidung.

Kegunaan lain dari gelang ini untuk meningkatkan jarak sosial, dengan alarm bawaan dimatikan ketika pemakai melangkah terlalu dekat dengan orang lain yang memakai perangkat lain. Produsen mobil Ford telah menguji coba penggunaannya untuk memisahkan pekerja pabrik.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya