Berita

20 OKP yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Demokrasi Jatim/Net

Nusantara

20 OKP Jatim Dukung Pilkada 2020, Dengan Syarat Disiplin Protokol Kesehatan

SABTU, 20 JUNI 2020 | 15:15 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sebanyak 20 organisasi kemasyarakatan dan pemuda Jawa Timur mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember. 20 OKP ini  membentuk Aliansi Rakyat Demokrasi Jatim.

Koordinator Aliansi Rakyat Demokrasi Jatim, Yudi Adianto Salim mengatakan, mereka adalah kelompok masyarakat, mahasiswa, dan pemuda yang peduli terhadap kelanjutan proses memajukan demokrasi di Indonesia. Aliansi akan terus mengawal kebijakan pemerintah yang berani bersikap secara bijak dengan segala pertimbangan rasional untuk menggelar pilkada di masa pandemi Covid-19.

Yudi Adianto Salim menjelaskan, sebelumnya melalui ruang diskusi daring, OKP yang tergabung ini menyepakati beberapa poin yang menjadi pertimbangan, sehingga pada pertemuan yang berlangsung saat ini, 20 OKP telah sepakat dan kemudian memberikan pernyataan sikap dukungan Pilkada Serentak 2020.


"Yang menjadi poin tersebut diantaranya, kami yakin pemerintah akan memperhatikan prosedur protokol kesehatan yang ketat dan sesuai standar WHO setelah berkonsultasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan Kementerian Kesehatan dalam menyelenggarakan pilkada," ucapnya saat menyampaikan sikap di Cafe Parikesit Ketintang Surabaya, Sabtu (20/6).

Untuk selanjutnya, Aliansi Rakyat Demokrasi Jatim mendukung KPU dalam pelaksanaan tahapan demi tahapan pilkada dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak saat berinteraksi, memakai masker, cuci tangan atau menggunakan handsanitiser, dan menyemprotkan disinfektan secara berkala.

Bukan hanya itu, 20 OKP ini juga mendukung pemerintah daerah kabupaten/kota agar meningkatkan kewaspadaan terhadap resiko penularan Covid-19 di wilayah masing-masing. Dan bersikap tegas terhadap siapapun yang tidak patuh.

Aliansi Rakyat Demokrasi Jatim ini juga akan mengawal penyusunan Peraturan KPU (PKPU) yang dibahas oleh pemerintah, DPR, dan KPU untuk tegas dalam menerapakan aturan meniadakan kampanye yang melibatkan orang banyak di daerah zona merah. Kampanye tersebut harusnya diganti dengan model. Selain itu, untuk zona hijau diatur kampanye secara terbatas dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Selain itu, ditambahkan Adi, melihat kondisi terkini dimana Jatim merupakan daerah terbanyak kedua terpapar kasus positif penyebaran Covid-19 setelah DKI Jakarta, pihaknya meminta pemerintah tegas dalam menerapkan aturan protokol kesehatan pilkada.

"Oleh karenanya, masyarakat yang terlibat sebagai pemilih juga petugas penyelenggara pemilu diharapkan untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan secara ketat untuk menghindari penularan," tegas Yudi Adianto Salim, Sekjen Jatim Institute ini.

Lebih lanjut, pihaknya juga berkomitmen untuk mengawal pelaksanaan pilkada yang berkualitas demi tegaknya demokrasi, menjalankan protokol kesehatan agar terciptanya keselamatan bagi para pemilih dan penyelenggara.

Berikut daftar 20 OKP yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Demokrasi Jatim: Yudo Adianto Salim (Sekjend Jatim Institute); Hizkia Trianto (Direktur Eksekutif Surabaya Institute); Deni Febri Suhartata (Direktur Eksekutif Blitar Institute); Alfalah Fadhilla F. (Ketua Umum Permahi DPC Surabaya); Moch. Hasan (pimpinan Sahabat Polisi Jatim); Devi Puspita Sari (Direktur Eksekutif Tulungagung Institute); Rizky Kurniawan (ketua Umum Gerakan Pemuda Anti Narkoba Nasional Jatim); Adi Mulyono (Ketua Umum Aliansi Pedagang dan Pengusaha Ekonomi Kreatif Indonesia Jawa Timur); Achmad Hawanto (Ketua Umum Himapindo Jatim); Erna Sujarwati (Direktur Eksekutif Lamongan Institute).

Selanjutnya, M. Faisal (Ketua APPI-Aliansi Pemuda Penggerak Integritas Jatim), Fido Ardi Wibowo (Ketua Umum Laskar Pemuda Desa Jatim), Willy Innocenti (Ketua Lembaga Konsultan Publik), Umar Faruk (Ketua JAMAN SANTRI-Jaringan Kemandirian Nasional Santri Jatim); Wahyu Lumaksono (Koord. Alumni BEM Nusantara Jatim); Acmad Charis Chumaidi (Ketua umum Ikatan Mahasiswa Lamongan Jatim); Achmad  Busyairi Majidi (Direktur Eksekutif Gresik Institute); Eko Prasetyo (Formusda-Ketua umum Forum Pemuda Sidoarjo); Prista (Ketua FKPKI-Forum Komunikasi Pemuda Kristen Indonesia Jatim); dan Ahmad DC Oktavian (Ketua Umum AMPERA Aliansi pemuda Nusantara Jatim).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya