Berita

Pasukan Paramiliter India berpatroli di lokasi kejadian pertempuran antara gerilyawan dan pasukan India di Srinagar, Kashmir pada tahun lalu/Net

Dunia

Delapan Orang Gerilyawan Kashmir Tewas Di Tangan Pasukan Keamanan India

SABTU, 20 JUNI 2020 | 14:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasukan India berhasil  menewaskan delapan gerilyawan di beberapa wilayah berbeda di Kashmir termasuk dua orang  yang bersembunyi di sebuah masjid dekat kota utama Srinagar, pada Kamis (18/6) lalu.

Baku tembak terjadi di Neej, dekat kota utama Srinagar, wilayah yang dihuni oleh mayoritas Muslim. Serangan itu menyebabkan kematian seorang militan dan perselisihan sepanjang malam dengan dua lainnya yang bersembunyi di dalam sebuah masjid, kata para pejabat.

Untuk melawan dua orang yang bersembunyi di dalam mesjid, pasukan India tidak menggunakan senjata api, melainkan hanya menggunakan gas air mata.


“Pasukan keamanan menggunakan gas air mata di masjid dan kemudian menetralkan keduanya dari dalam,” kata inspektur jenderal polisi Kashmir Vijay Kumar dalam pernyataan Twitter, seperti dikutip dari Arab News, Sabtu (20/6).

Petugas keamanan mengatakan, lima gerilyawan lainnya  ditembak mati saat mereka bersembunyi di tempat penampungan bawah tanah di sebuah kebun apel di distrik Shopian.

Baku tembak juga memicu bentrokan antara pasukan pemerintah dan penduduk desa yang mendukung militan.

Kashmir dikuasai oleh India dan Pakistan sebagian dan diklaim oleh keduanya secara penuh. Sepotong kecil Kashmir juga dikuasai oleh China.

Sejak mereka dipartisi pada tahun 1947, kedua negara telah berperang tiga kali pada tahun 1948, 1965, dan 1971.

Beberapa kelompok gerilyawan di Jammu dan Kashmir telah berperang melawan pemerintah India untuk kemerdekaan atau penyatuan dengan Pakistan.

Menurut beberapa organisasi hak asasi manusia, ribuan orang dilaporkan tewas dalam konflik di wilayah tersebut sejak 1989.

Dalam sebuah pernyataan di bulan Maret, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah mendesak pihak-pihak yang bertikai di seluruh dunia untuk meletakkan senjata mereka dalam mendukung perang melawan virus corona baru. Tetapi situasi di Kashmir yang dikelola India telah memburuk di tengah pandemik.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya