Kapolri Jenderal Idham Azis/Net
Meskipun sisa jabatan Kapolri Jenderal Idham Azis masih enam bulan kedepan. Namun mulai ramai dibicarakan siapa pengganti Idham sebagai nahkoda baru korps bhayangkara.
Analis politik dan kebijakan publik Miftahul Adib menyampaikan, setidaknya beberapa poin penting yang wajib dimiliki calon Kapolri pengganti Idham Azis nantinya. Salah satu yang terpenting, tekan Adib ialah mampu mempertahankan soliditas internal.
“Kapolri mendatang harus mampu menjaga dan merawat team work Kepolisian yang solid,†kata Adib kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (19/6).
Adib berpandangan, senioritas memang penting, namun hal tersebut tidak bisa dijadikan basis untuk kemudian melegitimasi calon Kapolri. Pasalnya, sesuai tuntutan perkembangan zaman bahwa figur visioner, kinerja baik (soliditas) akan menghasilkan kepuasan publik jauh lebih penting dan harus menjadi tolok ukurnya.
“Figur yang bisa meningkatkan kepuasan dan kepercayaan publik dan kinerja polisi yang profesional harus melekat terhadap sang calon,†ujar Adib.
Adib mengungkap, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri dalam kurun 2017 hingga 2018 mengalami kenaikan namun di tahun 2019 lantaran tahun politik, tingkat kepuasan publik menurun.
Pada tahun 2020 perlahan mengalami kenaikan karena masifnya peran Polri dalam menanggulangi dampak pandemi Covid-19 serta membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak langsung Covid-19.
“Nah ini PR prioritas bagi calon Kapolri mendatang, untuk terus mengkatrol naik kepercayaan publik,†terang Adib.
Barometer lain ialah figur dambaan publik. Yakni rekam jejak sosok calon Kapolri harus dilihat dari pencapaian kinerjanya selama bertugas di korps bhayangkara.
“Indikatornya yang paling mendekati tentunya adalah sosok yang visioner, smart, mengayomi, pelayan masyarakat dan sebagainya,†ungkap Adib.
Adib berharap Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) ataupun Kompolnas turut memperhatikan suara publik. Hal ini penting, lantaran era digital dengan sangat mudah publik melihat sepak terjang kinerja sosok polisi yang baik.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane sebelumnya menyampaikan, terdapat lima orang Perwira Tinggi (Pati) Polri yakni lima jenderal bintang tiga atau Komjen dan tiga jenderal bintang dua Irjen.
Kelima Komjen yang disebut calon Kapolri ialah, Komjen Gatot Eddy Pramono, Wakapolri Akpol 1988, Komjen Rycko Amelza, Kabaintelkam Polri Akpol 1988 B, Komjen Agus Andrianto, Kabarhakam Polri Akpol 1989, Komjen Boy Rafli Amar Kepala BNPT Akpol 1988 dan Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kabareskrim Akpol 1991.
Sedangkan untuk bintang dua ada Irjen Nana Sudjana, Kapolda Metro Jaya Akpol 1989 Irjen Ahmad Luthfi, Kapolda Jateng, SIPSS 1989, Irjen Fadil Imran, Kapolda Jatim Akpol 1991.