Berita

Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad/net

Dunia

Tolak Proposal Mahathir, Pakatan Harapan Akan Ajukan Anwar Ibrahim Jadi Kandidat Perdana Menteri?

JUMAT, 19 JUNI 2020 | 17:15 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Parti Keadilan Rakyat (PKR) telah menolak proposal Mahathir Mohamad dan menjadikan Anwar Ibrahim sebagai kandidat Perdana Menteri Malaysia, jika koalisi Pakatan Harapan (PH) berhasil merebut kembali kursi tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh dewan pimpinan pusat PKR pada Jumat (19/6), pihaknya akan tetap terbuka untuk melakukan diskusi, termasuk dengan Mahathir, jika menyangkut upaya "menyelamatkan Malaysia".

"Namun partai telah memutuskan untuk tidak mendukung proposal pencalonan Dr Mahathir sebagai perdana menteri serta berpegang teguh pada konsensus PH untuk mencalonkan Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri," demikian bunyi pernyataan yang dikutip dari CNA.

Menurut PKR, akan menjadi masalah ketika Mahathir lah yang mengambil posisi perdana menteri untuk ketiga kalinya. Anwar Ibrahim sendiri merupakan presiden dari PH.

Tiga pihak yang tergabung dalam koalisi "PH Plus", yang terdiri dari PH, Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) faksi Mahathir, dan Parti Warisan Sabah (Warisan) telah melakukan pertemuan pada pekan lalu terkait kandidat perdana menteri.

Pengumuman sendiri pada awalnya dilakukan pada Selasa (16/6), namun tertunda karena belum mencapai kesepakatan.

Negosiasi atas jabatan perdana menteri sendiri muncul ketika PH berencana untuk mengambil langkah-langkah guna kembali ke kekuasaan federal. Menyusul mosi tidak percaya terhadap Muhyiddin Yassin telah diterima oleh parlemen.

Muhyiddin sendiri merupakan presiden Bersatu dan telah dinyatakan sebagai perdana menteri. Kendati begitu, pengambilan kekuasaan Muhyiddin dipertanyakan karena telah bergabung dengan OMNU dan membentuk koalisi baru, Perikatan Nasional (PN).

Saat ini, Muhyiddin telah kehilangan banyak dukungan di parlemen sementara untuk membentuk sebuah pemerintahan, ia harus terlebih dulu mendapat suara mayoritas.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya