Berita

Tangkapan layar Dutabesar RI untuk Korsel Umar Hadi saat berbicara dalam diskusi virtual bertajuk "Tangkis Corona Cara Korea" yang digelar oleh Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI)/RMOL

Dunia

Early Voting, Jurus Korsel Gelar Pemilu Yang Aman Di Tengah Pandemik

JUMAT, 19 JUNI 2020 | 09:15 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kesuksesan Korea Selatan yang menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) di tengah pandemik Covid-19 patut dijadikan pembelajaran bagi Indonesia yang akan menggelar Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah.

Pasalnya, Korsel menjadi satu-satunya negara yang tidak menunda pemilu, meski negaranya terdampak virus asal Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Dalam sebuah diskusi virtual bertajuk "Tangkis Corona Cara Korea" yang digelar oleh Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Dutabesar RI untuk Korsel Umar Hadi membagi sejumlah pengalaman Korsel mempersiapkan Pemilu DPR.


Dubes Umar Hadi menjelaskan, para pemangku kebijakan terkait di Korsel langsung menerbitkan satu dokumen pedoman kesehatan untuk penyelenggaraan pemilu. Sebab, keselamatan dan kesehatan masyarakat menjadi titik utama perhatian pemerintah.

"Jadi saya ingat awal bulan April ketika mereka membahas, berdebat mengenai apakah kita tetap melaksanakan pemilu sesuai jadwal 15 April atau kita tunda. Perdebatannya itu murni sisi teknis. Jadi gimana caranya pemilu terjadi tetapi orang selamat," ujar Dubes Umar Hadi, Kamis (18/6).

Hal yang menarik, menurut Dubes Umar Hadi, adalah ketika melihat seluruh pihak yang terlibat di dalam pengambilan keputusan tersebut. Di mana, semua pihak dewasa untuk mengutamakan kesehatan masyarakat meski pemilu tetap digelar di tengah situasi Covid-19.

"Jadi akhirnya pada satu titik, dua mingu sebelumnya (pemilu digelar) Presiden (Korsel Moon Jae-in) sebagai kepala negara memutuskan tetap melaksanakan pemilu. Dan lembaga otoritas kesehatannya sudah siap dengan guidelines (pedoman kesehatan)," terang Umar Hadi.

Ada satu cara yang diterapkan penyelenggara pemilu di Korsel untuk mengantisipasi penularan Covid-19. Dubes Umar Hadi menyebutkan, KPU Korsel memberikan kesempatan pada masyarakat untuk memilih lebih awal (early vote) dari tanggal 15 April.

"Jadi dibuat yang namanya early voters, ada dua hari. Jadi sebelum tanggal 15 mereka yang mendaftar mengatakan tidak bisa melakukan pemilihan tanggal 15 diperbolehkan memilih lebih awal," paparnya.

Untuk pelaksanaan early vote tersebut, lanjut Dubes Umar Hadi, digelar sekitar H-3 sampai H-4 dari tanggal 15 April. Dalam jangka waktu itu KPU Korsel sudah membuka tempat pemungutan suara (TPS) yang dibatasi jumlah pemilihnya. Yakni, hanya untuk masyarakat yang telah mendaftar untuk early vote.

"Sehingga pada hari h pemilunya jumlah pemilih itu sudah bisa berkurang cukup banyak. Jadi TPS-TPS yang disebar itu antreannya tidak terlalu banyak," sambungnya.

Selain itu, untuk pelaksanaan pemilu di hari H pemilihan, penerapan protokol kesehatan diawasi secara ketat oleh pihak terkait. Baik untuk pemilih maupun petugas terkait pengukuran suhu tubuh, penggunaan masker, APD, hingga soal kebersihan orang dan TPS. 

"Yang enggak pakai masker diberi masker, dan semuanya harus pakai sarung tangan. Lalu TPS-TPS-nya itu 6 jam sebelum dibuka disterilisasi, ditutup, tidak boleh ada orang keluar masuk," kata Umar Hadi.

"Lalu waktu proses penghitungan suara juga dikumpulkan disatu tempat. Itu juga proses penghitungan suaranya diatur banget. Itu semua dirinci di dalam pedoman," pungkasnya menambahkan. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya