Berita

Ketua MUI Kabupaten Garut, KH Sirodjul Munir/RMOLJabar

Nusantara

Dinilai Tak Efektif, MUI Garut Tolak Wacana Shalat Jumat Sistem Ganjil Genap

JUMAT, 19 JUNI 2020 | 08:28 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut tidak sepakat dengan adanya wacana shalat Jumat yang dilakukan dua gelombang. Wacana ini membagi jemaah berdasarkan ganjil-genap dari nomor telepon seluler (ponsel).

Pembagian shalat Jumat secara ganjil-genap itu dilakukan sebagai solusi agar masjid tak terlalu penuh.

“Kami jelas sangat tidak setuju dengan rencana itu (shalat Jumat ganjil-genap). Tidak bisa diterapkan bagi masyarakat di Garut,” ujar Ketua MUI Kabupaten Garut, KH Sirodjul Munir, Kamis (18/6).


Sistem ganjil-genap itu, tambahnya, sangat tak efektif. Karena tak semua jemaah yang akan melaksanakan shalat Jumat memiliki ponsel.

Penyeleksian nomor ponsel ganjil-genap juga akan menyulitkan pengurus masjid. Ditambah akan memakan waktu, karena jemaah harus menunjukkan nomor ponselnya.

“Butuh waktu kan untuk menyeleksi nomornya benar ganjil atau genap. Terus yang mau shalat Jumat juga tak hanya warga di situ, ada juga yang pekerja atau pendatang,” jelasnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

MUI pun sudha menyampaikan cara lain yang lebih baik dibanding sistem ganjil-genap. Pertama dengan mencari masjid lain yang kosong. Kedua dengan melaksanakan shalat Zuhur sebagai pengganti shalat Jumat.

“Kedua opsi ini saya kira lebih bisa diterima masyarakat. Kalau harus pakai ganjil-genap akan menyulitkan. Kalau punya ponsel, belum tentu dibawa juga saat shalat,” katanya.

Selama memasuki masa New Normal, Munir menilai tak ada masalah dalam pelaksanaan shalat Jumat di Kabupaten Garut.

“Masyarakat masih bisa shalat Jumat seperti biasa. Mereka bisa jaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan,” tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya