Berita

Aparat berjaga di wilayah perbatasan China - India/Net

Dunia

Mengapa Bentrok Tentara China-India Di Perbatasan Selalu Menggunakan Batu?

JUMAT, 19 JUNI 2020 | 06:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dalam bentrokan tentara India dan China yang terjadi di perbatasan di Ladakh, kawasan pegunungan Himalaya, dilaporkan ada banyak korban dari kedua belah pihak. Sedikitnya 20 tentara tewas dan belasan lainnya luka-luka dalam bentrokan tanpa senjata api itu.

China dan India memiliki persenjataan yang cukup canggih. Kedua negara juga memiliki senjata nuklir. Kedua negara juga sering terlibat konflik di perbatasan yang sulit untuk diselesaikan. Namun, bentrokan yang terjadi di perbatasan tidak pernah menggunakan senjata-senjata itu.

Ladakh, lokasi konflik, berada di kawasan Kashmir, daerah yang menjadi rebutan sejak pemisahan kawasan India di tahun 1947 oleh Inggris dalam peristiwa yang dikenal sebagai "Partition".


Tidak ada batas jelas yang disepakati oleh kedua negara di sepanjang pegunungan Himalaya tersebut, hanya ada kesepakatan tidak mengikat mengenai perbatasan sepanjang 3.380 km yang dikenal dengan nama 'Line of Actual Control' (LAC).

Seringnya terjadi bentrokan membuat mereka akhirnya menandatangani perjanjian damai 'Line of Actual Control' (LAC) pada 1996, yang isinya menyebutkan kedua belah pihak tidak akan menggunakan kekuatan miiliter dalam konflik perbatasan, seperti dikutip dari ABC.

Maka, sesuai dengan kesepakatan tersebut, menurut analisis para pakar,  tentara dari kedua negara setiap kali bertikai tidak menggunakan senjata api, melainkan menggunakan senjata lain. Seperti batu, kayu yang dipasang paku atau kawat berduri.

Dalam bentrokan yang terjadi baru-baru ini, militer India mengatakan 20 tentaranya tewas dan 17 mengalami luka berat.

"Mereka menyerang dengan batangan besi, perwira komandan mengalami cedera serius dan jatuh, dan ketika terjadi, lebih banyak tentara tiba di lokasi kejadian dan diserang dengan batu," kata sumber pemerintah India, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (18/6).

Bentrokan yang terjadi pada Senin (15/6) itu dipicu oleh dugaan militer India melewat garis perbatasan LAC, memicu kemarahan yang sudah ada sejak awal Mei, ketika ratusan tentara saling berhadapan di tiga lokasi dengan kedua belah pihak saling menuduh melakukan pelanggaran.

Ditambah lagi dengan kemarahan China karena India membangun jalan ke sebuah landasan udara di Galwan. Pembangunan jalan tersebut dalam pandangan Beijing bisa memperkuat kemampuan militer India bila terjadi konflik.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya