Berita

Dewan Pakar ICMI, Anton Tabah Digdoyo/Net

Politik

Dewan Pakar ICMI Anggap Wajar Jika Rakyat Risau PKI Hidup Lagi

KAMIS, 18 JUNI 2020 | 09:36 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Langkah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan maklumat nomor 1240/VI/DPP-MUI/20 tertanggal 12 Juni 2020 dinilai sudat tepat.

Pesan yang disampaikan dalam maklumat itu adalah untuk menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) bukan menunda pembahasan dan sebatas melakukan revisi.

Dewan Pakar ICMI, Anton Tabah Digdoyo menguraikan bahwa belakangan rakyat memang tengah risau dengan dugaan upaya penghidupan kembali PKI dan paham komunisme di Indonesia.


“Salah satu indikasi RUU HIP yang akan ubah Pancasila sesuai kemauan rezim,” ujarnya saat dihubungi redaksi, Kamis (18/6).

Menurutnya, RUU HIP ini hanya salah satu indikasi dari banyak indikasi lain yang telah lama dicium rakyat. Antara lain kemesraan pemerintah dengan negara komunis terbesar di dunia, Republik Rakyat China (RRC).

Dia mencatat, saat Presiden Joko Widodo baru dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta, hal yang dilakukan adalah menjalin hubungan dengan ibukota RRC, Beijing.

“Beli ribuan bus Transjakarta dengan harga triliyunan tapi kini mangkrak jadi rongsok,” terangnya.

Selain itu, sambung pengurus MUI Pusat ini, ada juga upaya membuat pulau reklamasi dengan ribuan apartemen yang ditujukan untuk menampung puluhan juta jiwa. Apartemen ini diiklankan di RRC.

“Begitu jadi RI 1 makin mesra. kunjungan kerja pertama ke luar negeri ke RRC. Lalu pidato kenegaraan pertama 16 Agustus 2015 akan minta maaf pada keluarga PKI,” ingatnya.

Catatan Anton Tabah belum selesai. Dia juga mengingat bahwa Jokowi membuat Perpres untuk mengakui Pancasila versi 1 Juni 1945 dan menjadikan tanggal tersebut hari libur. Padahal, sambungnya, Pancasila yang telah diakui secara aklamasi dalam berbagai sidang BPUPK adalah versi 18 Agustus 1945, tertulis di pembukaan UUD 1945 dengan urutan sila-silanya.

“Tak seperti Pancasila versi 1 Juni 1945, sila Ketuhanan Yang Maha Esa ditaruh di sila ke lima bahkan hilang jadi ekasila, gotong royong,” ujarnya.

Mantan petinggi Polri dan Ketua Penanggulangan Penodaan Agama ini menyatakan bahwa kerisauan rakyat makin meningkat ketika rezim ini membuka kerjasama luas dengan negara China. Padahal UU dan juga KUHP telah melarang bekerjasama dengan lembaga apapun yang berpaham komunisme dalam segala bentuk dan perwujudannya.

Atas dasar itu, Anton Tabah menilai rakyat tidak salah dan wajar jika beranggapan bahwa semua itu adalah upaya untuk menghidupkan kembali PKI dengan berbagai bentuk dan perwujudannya.

“Karena itu, sangat tepat maklumat MUI menolak RUU HIP juga RUU RUU yang lain yang merongrong Pancasila dan NKRI,”  demikian Anton Tabah.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya