Berita

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, telah mengerluarkan revisi Kepgub yang mengatur protokol kesehatan di lingkungan pondok pesantren/Istimewa

Nusantara

Ridwan Kamil Revisi Kepgub, Kalangan Ponpes Siap Dukung Protokol Kesehatan

KAMIS, 18 JUNI 2020 | 08:26 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sebagai respons atas masukan dari kalangan pesantren, Gubernur Jabar Ridwan Kamil akhirnya mengeluarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) No 443/Kep.326-Hukham/2020 tentang Perubahan atas Kepgub Jabar No 443/Kep.321-Hukham/2020 tentang Protokol Kesehatan untuk Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Lingkungan Pondok Pesantren.

Kalangan pesantren pun mendukung Kepgub Jawa Barat hasil revisi yang mengatur protokol penanganan Covid-19 di lingkungan pondok pesantren.

Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falahiyyah, Kiai I’dad Isti’dad, menilai Kepgub bertujuan untuk melindungi seluruh penghuni pondok pesantren agar tidak ada klaster Covid-19 di pesantren.


“Kami sangat mendukung Kepgub Jabar terkait AKB di lingkungan pesantren, yang isinya jelas-jelas melindungi anak santri didik kami. Kenapa? Penyakit ini kan belum ada obatnya sampai hari ini,” ucap I’dad, Rabu (17/6).

Menurutnya, obat dan vaksin Covid-19 adalah kesiapan penghuni pesantren menjaga jarak, banyak mencuci tangan pakai sabun, dan hindari berkumpul. Sementara santri mondok di asrama 24 jam penuh mulai dari tidur, makan, mengaji, dan bergaul dengan teman-temannya.

“Sehingga keputusan gubernur ini jadi pegangan bagi kami untuk membina, mengawasi anak didik supaya jangan terkena penyakit Covid-19 ini,” imbuhnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

I’dad mengatakan, Kepgub yang sudah berlaku saat ini akan jadi acuan yang merupakan hasil musyawarah para kiai dan pimpinan Ponpes se-Jabar termasuk Al Falahiyyah.

Meski begitu, dirinya akan sangat berhati-hati memulai aktivitas belajar-mengajar. Dari sekitar 500 santri yang terdaftar, kini baru 20 santri yang sudah berada di pondok. Itu pun santri ‘murobatoh’, yang menetap dan rumahnya di sekitar Sumedang. Sementara santri lainnya akan datang secara bertahap sesuai zona aman Covid-19.

Dirinya pun akan berterima kasih kepada orang tua dan santri yang datang ke pondok dengan berbekal surat sehat atau bebas Covid-19 atau minimal telah mengantongi izin dari petugas berwenang di rumah masing-masing.

“Jangan sampai ada Covid-19 gelombang kedua. Jangan sampai pesantren jadi klaster baru, apalagi santri kami ada dari berbagai daerah bahkan dari luar provinsi Jawa Barat. Jadi ada yang dari zona merah, kuning, biru, hijau, dan lain-lain,” kata dia.

Untuk itu sebelum santri berdatangan, Al Falahiyyah telah menyiapkan sarana dan prasarana kesehatan seperti menyediakan alat pelindung seperti masker, disinfektan, hand sanitizer, sarana cuci tangan, hingga mengatur saf shalat di masjid/mushala pesantren.

“Harus kita jaga anak didik kita, kiai kita, asatid kita, ini sedia payung sebelum hujan. Maka SOP pencegahan Covid-19 kita sudah siap, masker, hand sanitizer, sarana cuci tangan, sudah kita siapkan semua. Ada yang kita beli, ada dari sumbangan, semua sudah siap,” tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya