Berita

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Politik

Debat Dengan RR Seharusnya Jadi Panggung Luhut Yakinkan Kebijakan Utang On The Track

RABU, 17 JUNI 2020 | 10:56 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

RMOL. Penolakan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berdebat dengan ekonom senior DR. Rizal Ramli jadi bukti keenganan pemerintah memperbaiki krisis ekonomi di tanah air.

Direktur Indonesia Future Studies (Infus) Gde Siriana Yusuf mengurai bahwa tantangan debat dari Luhut Pandjaitan yang telah disanggupi Rizal Ramli sebenarnya bersifat konstruktif. Di mana konsep ekonomi dari pemerintah diuji langsung oleh orang yang ahli ekonomi dan berpengalaman mengatasi krisis di masa lalu.

“Pemerintah pun harus open minded jika memang banyak kelemahan dari kebijakan ekonomi selama ini," ujar Gde Siriana saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (17/6).

Debat terbuka yang dipromotori Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM), menurutnya, bisa menjadi panggung bagi Menko Luhut untuk meyakinkan rakyat bahwa kebijakan utang sudat tepat atau on the track. Termasuk memastikan bahwa pemerintah mempunyai visi dan kebijakan yang jitu dalam menangani situasi ekonomi saat ini.

Sementara di satu sisi, publik juga akan tahu solusi-solusi yang akan ditawarkan Rizal Ramli (RR) dalam memperbaiki perekonomian bangsa. Terlebih saat ini pengawasan DPR tengah minim lantaran dikuasai oleh pendukung pemerintah.

“Bukan tidak mungkin Bang Rizal Ramli punya solusi yang lebih baik dan realistis. Apalagi saat pemerintah saat ini merupakan grand coalition, sehingga check and balance di DPR tidak efektif," ungkapnya.

Oleh karena itu, Board Member of Bandung Innitiaves Network ini berkesimpulan bahwa penolakan Luhut Pandjaitan memenuhi undangan debat dari ProDEM salah total. Sebab hal ini bisa mengundang pandangan negatif di masyarakat.

"Kalau kita positif thinking tentunya undangan debat ini dipahami dalam konteks demi kepentingan negara. Jika belum apa-apa tanggapannya negatif, rakyat juga bisa berpikir negatif bahwa agenda-agenda tersembunyi dari kebijakan ekonomi selama ini dapat terbongkar dalam debat itu," demikian Gde Siriana Yusuf menutup. 

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya