Berita

Ledakan di kantor penghubung antar-Korea di Kaesong/KCNA

Dunia

Korea Selatan Ingin Kirim Utusan, Korea Utara Tolak Tawaran Berunding

RABU, 17 JUNI 2020 | 08:14 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Korea Utara menolak tawaran Korea Selatan untuk melakukan perundingan terkait ketegangan di antara keduanya dan enggan mengirim utusan khusus menyelesaikan persoalan tersebut.

Alih-alih, seperti dilaporkan KCNA pada Rabu (17/6), Korea Utara berkomitmen untuk mengirim pasukan ke perbatasan, Zona Demiliterisasi (DMZ), sebagai langkah untuk membatalkan perjanjian perdamaian antar-Korea.

Sehari sebelumnya, Selasa (16/6) pukul 14.50 waktu setempat, Korea Utara telah meledakkan kantor penghubung antar-Korea yang terletak di kota perbatasan, Kaesong.


Melansir Reuters, pada Senin (15/6), Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mengatakan akan mengirimkan penasihat keamanan nasionalnya, Chung Eui-yong dan kepala mata-mata, Suh Hoon untuk melakukan pembicaraan.

Kendati begitu, petinggi Partai Pekerja Korea (WPK) sekaligus adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong menolak tawaran yang dianggapnya tidak bijaksana tersebut.

"(Moon) sangat suka mengirim utusan khusus untuk 'mengatasi krisis' dan sering mengajukan proposal tidak masuk akal, tetapi dia harus memahami dengan jelas bahwa trik seperti itu tidak akan lagi bekerja pada kita," bunyi laporan KCNA.

"Solusi untuk krisis antara Utara dan Selatan saat ini yang disebabkan oleh ketidakmampuan dan ketidakbertanggungjawaban pihak berwenang Korea Selatan adalah tidak mungkin dan itu dapat dihentikan hanya ketika harga yang pantas dibayarkan," sambung laporan tersebut.

Dalam laporan lainnya pada Rabu, jurubicara untuk Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) mengatakan akan mengirim pasukan ke Gunung Kumgang dan Kaesong di dekat perbatasan.

Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan sendiri dipicu oleh aksi para pembelot yang menyebarkan selebaran propaganda di perbatasan. Korea Utara yang geram telah meminta Korea Selatan untuk menghentikan aksi para pembelot.

Meski Korea Selatan telah menghukum kelompok pembelot, nyatanya mereka masih melakukan aksi yang sama.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya