Berita

Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan, Akhyar Nasution, disebut telah mendapat rekomendasi dari Partai Demokrat untuk maju dalam Pilkada Medan 2020/RMOLSumut

Politik

Dikabarkan Telah Digaet Demokrat, Akhyar Nasution Tinggalkan PDIP?

SELASA, 16 JUNI 2020 | 15:51 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Akhyar Nasution yang merupakan kader PDI Perjuangan dikabarkan merapat ke Partai Demokrat. Kabar ini muncul seiring beredarnya foto Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan tersebut saat bertemu pengurus DPP Partai Demokrat di Jakarta di media sosial.

Dalam foto tersebut juga terlihat Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain, dan Ketua DPC Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu.

Saat dikonfirmasi mengenai foto tersebut, Herri Zulkarnain mengaku pihaknya sudah memberikan rekomendasi kepada Akhyar Nasution.


Dalam rekomendasi itu, Herri mengungkapkan pihaknya juga memberikan kebebasan kepada Akhyar mencari partai lain untuk membentuk koalisi dan calon pasangannya.

“Kita berikan surat rekomendasi kepada beliau (Akhyar) untuk maju. Karena Demokrat juga belum cukup, kursi kita 4. Dia harus mencari partai lainnya, misalnya PKS, PAN atau yang lainnya lah, yang menurutnya bisa bersama dengan dia. Termasuk wakilnya, kita serahkan sama beliau,” kata Herri, Selasa (16/6).

“Soal batas waktunya, kita berikan sampai dia dapat, itu kemudahan yang diberikan Demokrat,” sambungnya, dikutip Kantor Berita RMOLSumut.

Herri juga membantah isu yang menyebut jika Akhyar Nasution sudah menjadi kader Partai Demokrat.

“Kita berikan kebebasan kepada Pak Akhyar. Jika ada yang bilang dia sebagai kader (Demokrat), itu tak betul, dia kader PDI Perjuangan,” tegas Herri.

Selain itu, Heri menganatakan jika yang dilakukan Demokrat terhadap Akhyar merupakan hal yang wajar. Sebab, Herri menyebut jika Demokrat ingin di Pilkada Medan tidak ada peristiwa melawan kotak kosong.

“Kalau itu wajar, namanya Pak Akhyar meminta dukungan. Agar nanti ada dinamika politik, jadi di Medan ini tidak ada kotak kosong. Jadi dengan ada kontes, bagus, hasrat politik masyarakat jadi tersalurkan. Siapa pun yang menang, kita harus dukung,” urainya.

Terakhir, Herri mengungkapkan jika alasan partainya mendukung Akhyar dikarenakan elektabilitasnya yang sangat tinggi.

“Elektabilitas Pak Akhyar sangat tinggi juga bersih. Kalau ada isu yang lain itu kan dugaan. Wajar saja sebagai pimpinan dia dipanggil untuk kroscek. Itu harus dilalui,” demikian Herri.

Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan, Akhyar Nasution, disebut telah mendapat rekomendasi dari Partai Demokrat untuk maju dalam Pilkada Medan 2020/RMOLSumut

Dikabarkan Merapat Ke Demokrat, Akhyar Nasution Tinggalkan PDIP?

RMOL. Akhyar Nasution yang merupakan kader PDI Perjuangan dikabarkan merapat ke Partai Demokrat. Kabar ini muncul seiring beredarnya foto Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan tersebut saat bertemu pengurus DPP Partai Demokrat di Jakarta di media sosial.

Dalam foto tersebut juga terlihat Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain, dan Ketua DPC Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu.

Saat dikonfirmasi mengenai foto tersebut, Herri Zulkarnain mengaku pihaknya sudah memberikan rekomendasi kepada Akhyar Nasution.

Dalam rekomendasi itu, Herri mengungkapkan pihaknya juga memberikan kebebasan kepada Akhyar mencari partai lain untuk membentuk koalisi dan calon pasangannya.

“Kita berikan surat rekomendasi kepada beliau (Akhyar) untuk maju. Karena Demokrat juga belum cukup, kursi kita 4. Dia harus mencari partai lainnya, misalnya PKS, PAN atau yang lainnya lah, yang menurutnya bisa bersama dengan dia. Termasuk wakilnya, kita serahkan sama beliau,” kata Herri, Selasa (16/6).

“Soal batas waktunya, kita berikan sampai dia dapat, itu kemudahan yang diberikan Demokrat,” sambungnya, dikutip Kantor Berita RMOLSumut.

Herri juga membantah isu yang menyebut jika Akhyar Nasution sudah menjadi kader Partai Demokrat.

“Kita berikan kebebasan kepada Pak Akhyar. Jika ada yang bilang dia sebagai kader (Demokrat), itu tak betul, dia kader PDI Perjuangan,” tegas Herri.

Selain itu, Heri menganatakan jika yang dilakukan Demokrat terhadap Akhyar merupakan hal yang wajar. Sebab, Herri menyebut jika Demokrat ingin di Pilkada Medan tidak ada peristiwa melawan kotak kosong.

“Kalau itu wajar, namanya Pak Akhyar meminta dukungan. Agar nanti ada dinamika politik, jadi di Medan ini tidak ada kotak kosong. Jadi dengan ada kontes, bagus, hasrat politik masyarakat jadi tersalurkan. Siapa pun yang menang, kita harus dukung,” urainya.

Terakhir, Herri mengungkapkan jika alasan partainya mendukung Akhyar dikarenakan elektabilitasnya yang sangat tinggi.

“Elektabilitas Pak Akhyar sangat tinggi juga bersih. Kalau ada isu yang lain itu kan dugaan. Wajar saja sebagai pimpinan dia dipanggil untuk kroscek. Itu harus dilalui,” demikian Herri.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya