Berita

Komisioner KPU RI, Pramono Ubaid Tanthowi/Net

Politik

Dibombardir Kritik Karena Gelar Pilkada Di Tengah Corona, KPU: Itu Penting, Tapi Parpol Tidak Ada Yang Menolak

SELASA, 16 JUNI 2020 | 15:29 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Beragam kritik yang disampaikan publik terkait penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 di masa pandemi Covid-19 tertuju kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Komisioner KPU RI, Pramono Ubaid Tanthowi mengungkapkan, belakangan hari ini pihaknya dibombardir beragam kritik oleh banyak masyarakat sipil, baik dalam bentuk kritik membangun hingga kritik nyinyir.

"Bahkan ada pegiat pemilu yang menyebutkan KPU harus menyiapkan kuburan massal," ujar Pramono Ubaid Tanthowi dalam webinar publik yang digelar The Habibie Centre dengan tajuk "Mewujudkan Pilkada Berkualitas di Tengah Pandemi Covid-19", Selasa (16/6).

Namun begitu, mantan Ketua Bawaslu Banten ini menikai bahwa seluruh bentuk kritik yang disampaikan pegiat pemilu atau masyarakat sipil sebagai bentuk kekhawatiran masyarakat.

Justru menurutnya, hal itu perlu dipandang penting oleh seluruh elemen pengambil kebijakan. Karena secara substansi, kekhawatiran mereka masih terkait dengan keselamatan dan kesehatan masyarakat didalam konteks penyelenggaraan pilkada.

Akan tetapi, Pramono menjelaskan bahwa keputusan penyelenggaran pilkada di tengah situasi Covid-19 telah disepakati seluruh pihak dalam RDP bersama DPR, dan pihak pemerintah pada 27 Juli lalu.

Dalam kesempatan itu, terdapat satu hal yang membuat Pramono tercengang. Dimana, tidak ada satu partai politik (Parpol) yang menolak penyelenggaran Pilkada di masa pandemik corona.

"Di pertemuan itu memang tidak ada satu pun parpol yang menolak tahapan pilkada dilanjutkan (di masa pandemik corona). Saya membayangkan kalau keputusan ini diambil sepihak oleh pihak eksekutif atau partai-partai anggota koalisi saja, atau hanya beberapa partai saja atau beberapa partai lain menolak. Tentu situasinya akan berbeda," ungkapnya.

"Tapi yang saya lihat justru mendukung, meskipun diantaranya memberikan beberapa catatan. Karena itu, dukungan politik dari pengembilan keputusan ini saya lihat kuat sekali," demikian Pramono Ubaid Tanthowi menambahkan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya