Berita

Sekum PP Muhammadiyah saat beri keterangan pers merespons RUU HIP, Senin (15/6)/Repro

Politik

PP Muhammadiyah: Kalau Pancasila Dibuat UU Justru Turunkan Kedudukan Sebagai Dasar Negara

SENIN, 15 JUNI 2020 | 16:03 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pancasila sebagai dasar negara merupakan norma yang fundamental sebagaimana penjabaran dalam sila-sila-nya. Namun, jika norma-norma fundamental tersebut dijadikan UU maka hal itu justru akan mereduksi nilai-nilai Pancasila itu sendiri atau menjadi sempit.

Begitu disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti kepada wartawan di Kantornya pada Senin (15/6).

"Pancasila ini kan dasar negara yang sila-silanya merupakan fundamental norm atau norma-norma yang sangat esensial. Kalau sebagai dasar negara kemudian dibuat undang-undang seperti ini, ini justru malah menurunkan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara," kata Abdul Mu'ti.


Menurut Abdul Mu'ti, secara kedudukan hukum dan aturan perundang-undangan dinyatakan bahwa Pancasila merupakan aturan kehidupan berbangsa dan bernegara. Artinya, jika dibuatkan UU HIP maka secara otomatis Pancasila seolah disejajarkan dengan UU yang lain.

"Karena itu berbagai hal yang bisa kami telaah lebih lanjut, kami di muhamamdiyah masih terus bekerja, untuk menginventarisir berbagai macam problematika yang ada di dalam RUU ini. Tetapi beberapa poin penting harus kita tempatkan Pancasila ini sebagai dasar negara," tegasnya.  

Kemudian, lanjut Abdul Mu'ti, kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dinilai sudah sangat kuat, sebab sudah diatur dalam berbagai produk perundang-undangan dan turunannya.

"Oleh karena itu maka tidak diperlukan lagi peraturan lain yang mengatur Pancasila itu," demikian Abdul Mu'ti.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya