Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

SIPRI: Jumlah Keseluruhan Senjata Nuklir Di Dunia Memang Berkurang, Tapi ...

SENIN, 15 JUNI 2020 | 12:17 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) mengungkap, jumlah keseluruhan senjata nuklir di dunia pada 2019 sudah berkurang karena Rusia dan Amerika Serikat (AS) yang melakukan perjanjian kontrol senjata.

Tetapi, lembaga think tank tersebut juga menyebut, negara-negara kekuatan nuklir, termasuk Rusia dan AS, terus melakukan modernisasi senjata mereka.

Pernyataan SIPRI sendiri berdasarkan laporan tahunan terkait pelucutan senjata yang dirilis pada Senin (15/6).


"Penurunan jumlah keseluruhan senjata nuklir di dunia pada 2019 sebagian besar disebabkan oleh pembongkaran senjata nuklir pensiunan oleh Rusia dan Amerika Serikat (AS), yang bersama-sama masih memiliki lebih dari 90 persen senjata nuklir global," ujar SIPRI, seperti dikutip dari Sputnik.

"Meskipun secara keseluruhan terjadi penurunan jumlah hulu ledak nuklir pada tahun 2019, semua negara pemilik senjata nuklir terus memodernisasi persenjataan nuklir mereka," imbuhnya.

Berdasarkan data yang disajikan dalam laporan tersebut, SIPRI memperkirakan, pada akhir 2019, sembilan negara kekuatan nuklir memiliki total 13.400 hulu ledak. Angka tersebut turun dari tahun sebelumnya sebanyak 14.465.

Pengurangan hulu ledak nuklir sendiri dipengaruhi oleh perjanjian nuklir New START antara Rusia dan AS, yang diperkirakan tidak akan diperpanjang.

Dari data SIPRI, Rusia memiliki hulu ledak terbanyak dengan 6.735 buah dengan 1.570 yang aktif. Setelah itu ada AS dengan 5.800 hulu ledak dengan 1.750 yang aktif.

Seperti dilansir dari Defense News, baik Rusia dan AS terus memodernisasi senjata nuklilrnya. Misalnya pada awal tahun ini, Pentagon untuk pertama kalinya mengerahkan W76-2, hulu ledak nuklir pada peluncur kapal selam Trindent, dan tengah mengembangkan desain terbaru yang dikenal dengan W93.

Rusia juga dengan terbuka tengah mengembangkan senjata hipersoniknya.

Meski begitu, SIPRI juga melaporkan, bukan hanya Rusia dan AS yang mengembangkan senjata nuklir mereka.

China juga ikut melakukan pengembangan senjata nuklirnya, termasuk menciptakan pesawat terbang berkekuatan nuklir.

"India dan Pakistan perlahan-lahan meningkatkan ukuran dan keragaman pasukan nuklir mereka, sementara Korea Utara terus memprioritaskan program nuklir militernya sebagai elemen utama dari strategi keamanan nasionalnya," lanjut SIPRI.

Menurut data, China memiliki 320 hulu ledak. Prancis memiliki 290 dengan 280 yang dikerahkan. Inggris memiliki 250 dengan 120 yang dikerahkan.

Sementara itu, Pakistan memiliki 160 hulu ledak, India sebanyak 150, Israel sebanyak 90, dan Korea Utara sebanyak sekitar 30 hingga 40.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya