Berita

Masjid terbesar di Turki, Masjid Camlica/Net

Dunia

Presiden Erdogan Sebut Ekonomi Islam Sebagai Kunci Bangkit Dari Krisis

SENIN, 15 JUNI 2020 | 10:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pandemik Covid-19 merusak hampir semua tatanan yang ada di seluruh dunia, terutama sektor ekonomi. Namun, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dengan sangat optimis mengatakan bahwa Ekonomi Islam menawarkan 'kunci' untuk keluar dari kesengsaraan ekonomi yang kini dihadapi dunia.

Berbicara pada Konferensi Internasional ke-12 tentang Ekonomi dan Keuangan Islam melalui tautan video pada Kamis lalu, Erdogan menekankan perhitungan yang matang dalam setiap pendanaan.  

"Pendanaan berlebihan telah menciptakan model ekonomi yang mudah meletus, yang hanya bertindak untuk kepentingan laba yang diterima, tanpa mempertimbangkan biaya sosial dan manusia," katanya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Minggu (14/6).


Pernyataan Erdogan itu dilatarbelakangi oleh kejatuhan ekonomi akibat pandemi Covid-19 di seluruh dunia.

Erdogan juga menyoroti obligasi syariah untuk pendanaan infrastruktur besar jangka panjang.

“Untuk membiayai investasi infrastruktur besar jangka panjang, penggunaan produk seperti sukuk harus diperluas," ia mengingatkan. "Setiap krisis yang dimulai di sektor keuangan dengan cepat menyebar ke sektor riil dan menciptakan barisan pengangguran baru."

Awal tahun ini, lembaga pemeringkat kredit Moody mengumumkan bahwa aset perbankan syariah Turki akan berlipat ganda dalam satu dekade karena inisiatif pemerintah mendorong pertumbuhan di sektor ini. Turki juga telah memposisikan dirinya untuk menjadi pusat partisipasi perbankan dan keuangan Islam dunia.

Erdogan juga menyoroti bagaimana pandemik telah menghantam negara-negara lain di dunia ini. Turki menjadi salah satu negara yang mengalami periode pandemik dengan kerusakan paling kecil. Hal ini tentu menjad kekuatan bagi Turki untuk lebih dulu bangkit dibandingkan negara lain yang dampak kerusakannya lebih parah.

Menurutnya, kualitas Turki dibanding negara-negara lain dapat dilihat tidak hanya di sektor kesehatan tetapi juga dalam perekonomian.

"Selain memenuhi kebutuhan orang-orang kami sendiri, kami telah memberikan bantuan medis kepada 125 negara di seluruh dunia," katanya.

Itu semua karena rakyat dan pemerintah Turki berhasil wujudkan kalender normalisasi, sehingga sektor manufaktur, perdagangan, dan pariwisata mulai bangkit.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya