Berita

Sejumlah aktivis saat berkunjung ke kediaman penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan/Istimewa

Politik

Sambut Baik New KPK, Ujang Komarudin: Penegakan Hukum Memang Sedang Tidak Waras

SENIN, 15 JUNI 2020 | 08:36 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sejumlah aktivis bersama penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan membentuk New KPK usai melakukan pertemuan pada Minggu kemarin (14/6).

Langkah yang diinisiasi mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu ini pun menarik perhatian publik. Pasalnya, New KPK yang dimaksud bukanlah lembaga antirasuah, tapi singkatan dari Kawanan Pencari Keadilan.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyambut baik pembentukan ini. Dia  menilai fenomena ini menggambarkan kondisi penegakkan hukum di rezim kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat ini.


"Penegakan hukum di Indonesia sedang tak waras. Banyak dagelan dan sandiwara hukum dipertontonkan," ujar Ujang Komarudin saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (15/6).

Sebagai salah satu contoh nyatanya ialah kasus penyiraman air keras yang dialami Novel. Tuntutan hukum yang diberikan kepada dua pelaku penyiraman, Rahmat Kadir Mahulette dan Rony Bugis, selama setahun penjara bisa dinilai bobrok oleh publik.

"Dengan mata telanjang rakyat bisa melihat kebobrokan hukum itu. Penegakan hukum sedang amburadul. Hancur lebur," ungkap Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.

Oleh karena itu, Ujang Komarudin menyimpulkan bahwa KPK sebagai lembaga antirasuah bukan hanya sudah dilemahkan, tetapi sudah dibunuh oleh penguasa rezim saat ini.

"KPK sudah menghamba kepada kekuasaan baik di eksekutif maupun legislatif. Maka wajar jika ada sebagian rakyat bergerak untuk membentuk New KPK," sebutnya.

"Karena KPK dianggap gagal total dalam pemberantasan korupsi yang makin hari makin gila," demikian Ujang Komarudin menambahkan.

Sebagai informasi, para Aktivis yang ikut terlibat dalam pembentukan New KPK ini bukan hanya Muhammad Said Didu, beberapa orang lainnya ialah mantan Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid alias Gusdur, Adhie Massardi; pakar hukum tata negara, Refly Harun; Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM), Iwan Sumule; aktivis ProDEM Adamsyah Wahab dan filsuf Universitas Indonesia (UI), Rocky Gerung; mantan Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat serta sejumlah tokoh lainnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya