Berita

Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor/Ist

Politik

LIPI: Presidential Threshold Batasi Kader Bertarung, Sebaiknya Ditiadakan

MINGGU, 14 JUNI 2020 | 21:44 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Adanya ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold dikhawatirkan akan melahirkan beragam masalah bila tidak segera dihapuskan dalam sistem Pemilu Tanah Air.

"Presidential threshold sebaiknya tidak ada," kata Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor dalam diskusi daring yang digelar Minggu (14/6).

Bukan tanpa alasan, setidaknya ada beberapa masalah yang muncul bila sistem ambang batas tersebut kembali diterapkan dalam Pemilu mendatang.

Mulai dari terpeliharanya tendensi polarisasi, memicu negosiasi pragmatisme atau politik uang, hingga menyulitkan kandidat alternatif lantaran terhalang ambang batas.

"Presidential threshold diberlakukan, membuat partai tidak diberi kesempatan bertarung menjadikan kadernya nomor satu memimpin negara," sambungnya.

Polarisasi akan sulit terhindari, baik sebelum Pemilu maupun pasca terpilihnya seorang pemimpin dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.

"Ini sangat bahaya bagi politik yang waras. Ini pun memunculkan negosiasi pragmatis, orang akan mencoba mencukupi ambang batas, memicu politik biaya tinggi," paparnya.

Saat ini, sejumlah suara sudah mulai digaungkan partai politik mengenai ambang batas presiden dalam RUU Pemilu. Mayoritas mengusulkan untuk menurunkan ambang batas dari pemilu sebelumnya, yakni 20 persen. Bahkan beberapa di antaranya meminta agar ambang batas dihapuskan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya