Berita

Aktivis Kemanusiaan Natalius Pigai/Net

Politik

Natalius Pigai: Saya Katolik Yang Taat, Tapi Kebenaran Tidak Dinafikkan Bahwa Pancasila Lahir Saat Umat Islam Ikhlas Menarik 7 Kata

MINGGU, 14 JUNI 2020 | 21:20 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Butir-butir Pancasila tidak bisa hanya dikerdilkan seorang pemimpin hanya untuk kepentingan pribadi semata. Terlebih, nilai Pancasila tidak hanya diterima seluruh masyarakat Indonesia, melainkan dunia.

Demikian disampaikan aktivis kemanusiaan yang juga mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai dalam wawancara mengenai perdebatan hari lahir Pancasila bersama Vasco Ruseimy yang dikutip redaksi di situs berbagi video YouTube, Minggu (14/6).

"Ketika bicara kemanusiaan semuruh dunia terima, ketika bicara persatuan juga sama, demokrasi, keadilan juga sama. Maka nilai-nilai Pancasila nilainya universal. Putih, bukan merah," kata Natalius Pigai, Minggu (14/6).

"Pemimpin harus menghindari personifikasi Pancasila menjadi seorang individu," sambungnya.

Secara tegas, Pigai pun menjabarkan mengenai lahirnya Pancasila yang seakan berupaya dikerdilkan sejumlah pihak.

"Saya seorang Kristen Katolik yang taat. Saya hanya percaya Tuhan Yesus, tetapi kebenaran faktual sejarah, historis, antropoliogis, sosiologis kita tidak bisa mnenafikan meskipun keyakinan kita berbeda. Pancasila itu lahir ketika umat Islam menarik dengan ikhlas 7 kata dari Pancasila," tegas Pigai.

Tujuh kata yang dimaksud Pigai yakni 'dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk-pemeluknya'. Ketujuh kata ini mengikuti kata 'Ketuhanan' dalam Piagam Jakarta sebagai Pembukaan UUD 1945.

"Ketika ada yang mengajukan tanggal lahir Pancasila di mana bukan peristiwa bertepatan dengan penarikan 7 kata yang diikhlaskan umat Islam, itu dipertanyakan, tujuannya apa? Mempersonifikasikan individu, diidentikkan dengan aliran politik?" tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya