Berita

Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in/Net

Dunia

Soal Peringatan Terbaru Kim Yo Jong, Korea Selatan Dan Korea Utara Diminta Hormati Perjanjian

MINGGU, 14 JUNI 2020 | 10:55 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Hubungan Korea Selatan dan Korea Utara  kembali memanas. Dipicu oleh tindakan para pembelot yang menyebarkan propaganda di perbatasan.

Marah dengan aksi para pembelot, Korea Utara, melalui adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengeluarkan serangkaian kecaman dan peringatan kepada Korea Selatan.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Unifikasi Korea Selatan pada Minggu (14/6) meminta kedua negara untuk menghormati perjanjian yang telah disepakati.

"Korea Selatan dan Korea Utara harus berusaha menghormati semua perjanjian antar-Korea yang dicapai," ujar kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari CNA.

"Pemerintah menanggapi situasi saat ini dengan serius," tambah kementerian menekankan.

Pernyataan kementerian tersebut berselang sehari setelah peringatan terbaru dari Kim Yo Jong.

Pada Sabtu (13/6), Kim Yo Jong mengaku akan mengambil tindakan militer terhadap Korea Selatan atas wewenang yang telah diberikan oleh kakaknya dan Partai Pekerja Korea (WPK).

"Saya merasa ini saatnya untuk memutuskan hubungan dengan pemerintah Korea Selatan," ujar Kim Yo Jong yang dikutip dari KCNA.

"Dengan menggunakan kewenangan yang telah disahkan oleh Pemimpin Tertinggi, partai, dan negara, saya memberikan instruksi kepada departemen yang bertanggung jawab atas urusan dengan musuh untuk secara tegas melakukan tindakan selanjutnya," tambahnya.

Memang tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan "tindakan selanjutnya" oleh Kim Yo Jong. Namun, ia sebelumnya telah memperingatkan bahwa Korea Utara akan melibatkan militer jika Korea Selatan terus melakukan tindakan permusuhan, dalam hal ini membiarkan para pembelot menyebarkan selebaran propaganda.

Selai itu, Korea Utara juga telah memutuskan untuk menghentikan komunikasi dengan Korea Selatan. Salah satunya dengan mumutus sambungan telepon antar-Korea selama sepeken terakhir.

Dari laporan KCNA, Korea Utara juga mengancam akan menghancurkan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong.

"Tidak lama kemudian, pemandangan tragis dari kantor penghubung bersama utara-selatan yang tidak berguna yang benar-benar runtuh akan terlihat," lapor KCNA.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya