Berita

CEO Facebook, Mark Zuckerberg/Net

Dunia

Tak Sepakat Dengan Mark Zuckerberg Soal Unggahan Donald Trump, Karyawan Facebook Dipecat

MINGGU, 14 JUNI 2020 | 07:21 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Facebook dikabarkan sudah memecat seorang karyawan yang mengkritik keputusan CEO Mark Zuckerberg untuk tidak memberikan tindakan pada unggahan-unggahan kontroversial Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terkait protes Black Lives Matter (BLM).

Ia adalah Brandon Dail, seorang insinyur di Seattle. Dalam akun Twitter-nya, Dail mengungkap, ia dipecat karena memarahi seorang koleganya yang secara terbuka menolak menyertakan pernyataan dukungan untuk gerakan BLM pada dokumen-dokumen yang ia terbitkan.

Sehari sebelumnya, ia dan beberapa karyawan, termasuk enam insinyur lain di timnya, meninggalkan meja dan menyatakan keberatan terhadap Zuckerberg dalam menangani unggahan Trump di platform media sosial tersebut.

"Sengaja tidak membuat pernyataan sudah politis," tulis Dail dalam tweet pada 2 Juni.

Facebook sendiri mengonfirmasi pemecatan Dail namun menolak untuk memberi pernyataan tambahan, melansir Reuters, Sabtu (13/6).

Sebelumnya, unggahan-unggahan Trump terkait dengan protes anti-rasisme di AS telah memicu kemarahan para karyawan. Khususnya ketika ia mengatakan penggunaan kekuatan yang dilakukan oleh polisi dilakukan karena penjarahan yang dilakukan oleh para demonstran.

Dalam unggahan yang sama, Twitter memberikan label peringatan, sementara Facebook tidak melakukan apapun.

Dalam sebuah pertemuan, Zuckerberg membela keputusannya. Sementara pertemuan itu, Dail mencuit sindiran bahwa pemimpinnya enggan berdiri bersama dengan para karyawan.

Dail juga semakin marah ketika Facebook tetap diam terhadap cuitan Trump yang berisi teori konspirasi yang tidak berdasar tentang Martin Gugino, seorang pemrotes berusia 75 tahun yang terluka parah oleh polisi di Buffalo, New York.

“Serangan Trump terhadap Martin Gugino adalah hina dan jelas merupakan pelanggaran aturan anti-pelecehan Facebook. Lagi-lagi sangat mengecewakan bahwa kita (dan Twitter) belum menghapusnya," ujar Dail.

Namun bukan hanya Facebook yang memecat karyawan karena alasan perbedaan pendapat.

Pada tahun lalu, Google Alphabet memecat setidaknya lima aktivis di tempat kerja. Sementara Amazon menolak kritik terhadap kondisi gudang selama pandemik virus corona.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya