Berita

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik/Istimewa

Politik

Jakarta Terancam Darurat Sampah, Kerja Sama Fortum-Jakpro Harus Dibatalkan!

MINGGU, 14 JUNI 2020 | 01:39 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik, mendesak pencabutan atau pembatalan kerja sama antara Fortum dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Sebab, perjanjian kerja sama antara perusahaan asal Finlandia, Fortum, dan Jakpro dinilai manipulatif. Mengakibatkan molornya pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter.

Taufik juga meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, segera mencabut penugasan kepada Jakpro, karena terbukti tak mampu menjalankan tugas dengan baik.

"Kerja sama Fortum dan Jakpro harus dicabut, karena antara hak dan kewajiban keduanya tidak seimbang. Kalau Jakpro melanggar, kena penalti. Begitu dia (Fortum melanggar), tidak kena apa-apa. Jadi Jakpro itu harus memutus perjanjian itu. Begitu diputus, kami akan melayangkan gugatan atas kerugian. Rakyat Jakarta ini rugi, yang dilakukan oleh si Fortum itu. Karena dia sudah semena-mena," kata Taufik melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (13/6).

Taufik menilai, wewenang pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara, harus dicabut dari PT Jakpro karena pembangunannya hingga saat ini belum dilaksanakan. Padahal dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemprov DKI Jakarta, seharusnya membangun empat tempat.

"Kalau dengan kondisi sudah tiga tahun satu pun (pembangunan) belum jalan, ini kan kasihan pengelolaan sampah ke depan seperti apa, dengan Bantargebang yang sudah full kapasitas, kan harus ada tindakan," tegas Taufik, dikutip Kantor Berita RMOLJakarta.

Taufik menilai, pihak Fortum tidak serius dalam menjalankan kewajibannya membangun ITF Sunter. Hal itu terbukti dengan tak kunjung dilaksanakannya pembangunan.

"Kami khawatir proyek ini hanya menjadi ajang bagi mereka untuk mengeruk keuntungan saja dari perjanjian yang dibuat. Kita semua tahu, perjanjian ini jika dipampang di bursa dengan disertai foto-foto lokasi proyek, maka akan meningkatkan nilai saham perusahaan yang bersangkutan di pasar modal. Padahal, kenyataannya di lapangan, mereka tak pernah melaksanakan kewajiban untuk membangun," ungkap Taufik.

Untuk diketahui, pembangunan ITF Sunter sebelumnya ditargetkan selesai pada 2021. Namun hingga saat ini pembangunannya belum dimulai.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya