Berita

Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto/RMOL

Kesehatan

Achmad Yurianto Bandingkan Pemeriksaan Spesimen Negara Tetangga Dengan DKI Jakarta

JUMAT, 12 JUNI 2020 | 17:57 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Jumlah pemeriksaan spesimen virus corona baru atau Covid-19 pada Jumat hari ini (12/6), kembali bertambah.

Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyebutkan, jumlah pemeriksaan spesimen hari ini berjumlah 15.333 spesimen.

"Artinya ini sekarang sudah menjadi 478.953 orang," ucap Achmad Yurianto saat jumpa pers, di Gedung Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (12/6).

Dari jumlah spesimen tersebut, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini mengklaim bahwa kinerja pemerintah sudah baik.

"Kalau kita menghitung angka nasional memang per 1 juta penduduk sedikit nilainya. Namun kita pahami tiap-tiap daerah tentunya memiliki ancaman epidemiologi yang berbeda," katanya.

Sebagai negara kepulauan, lanjut Achmad Yurianto, Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau yang diapit dua samudera. Hal ini menurutnya menjadi barier terkait risiko ancaman pandemik.

Oleh karena setiap daerah memiliki ancaman yang tidak sama, maka dia menegaskan bahwa capaian spesimen nasional tidak bisa dijadikan patokan.

Alih-alih, Achmad Yurianto memberikan contoh perbandingan capaian pemeriksaan spesimen yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dengan negara tetangga Indonesia yang bercorak daratan.

Misalnya, capaian pemeriksaan spesimen di Korea Selatan, dengan perbandingan per 1 juta penduduk telah memeriksa 20.810 spesimen, dan Malaysia 19.120 spesimen per 1 juta penduduk.

"Namun jika kemudian angka-angka ini kita analogikan dengan apa yang telah dilakukan Pemda DKI, maka kita lihat, bahwa per 1 juta penduduk di DKI pemeriksaan dilaksanakan 17.954 orang," terang Achmad Yurianto.

"Artinya angka ini (jumlah pemeriksaan spesimen di negara lain) tidak mengesankan kita tidak menangani dengan baik. Ini adalah realisasi dari amanat yang diperintahkan Presiden untuk melakukan pemeriksaan masif," tutupnya menambahkan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya