Berita

Ilustrasi anak-anak yang hidup di bawah garis kemiskinan/Net

Dunia

Skenario Terburuk PBB: Setengah Populasi Di Dunia Akan Hidup Di Bawah Garis Kemiskinan Karena Pandemik Covid-19

JUMAT, 12 JUNI 2020 | 08:56 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pandemik Covid-19 bukan hanya memicu masalah kesehatan namun juga ekonomi yang berimbas ke berbagai sektor lainnya. Alhasil, pengangguran, angka kemiskinan, hingga angka kelaparan membengkak.

Tim peneliti dari United Nations University (UNU) atau Universitas PBB mengungkapkan, dampak pandemik Covid-19 bisa membuat 395 juta orang masuk dalam jurang kemiskinan ekstrem. Di mana mereka hanya hidup dengan kurang dari 1,90 dolar AS atau Rp 27.017 (Rp 14.219/dolar AS) per harinya.

Dengan begitu, totalnya akan ada sekitar 1,12 miliar orang di seluruh dunia yang berada di bawah garis kemiskinan Bank Dunia.

Itu adalah skenario yang terbaik yang dilakukan oleh tim UNU. Dalam laporan yang dirilis oleh UNU-WIDER pada Jumat (12/6), ada skenario yang lebih buruk.

Di bawah skenario terburuk, jika ambang batas kemiskinan diterapkan di angka 5,50 dolar AS atau Rp 78.207 di antara negara-negara berpenghasilan menengah ke atas, maka akan ada lebih dari 3,7 miliar orang yang berada di bawah garis kemiskinan.

Artinya lebih dari setengah populasi di dunia miskin. Populasi di dunia sendiri saat ini mencapai 7,6 miliar orang.

Dalam skenario terburuk, pandemik Covid-19 dianggap telah memicu kontraksi 20 persen dalam pendapatan atau konsumsi per kapita.

"Prospek bagi orang-orang termiskin di dunia terlihat suram kecuali pemerintah melakukan lebih banyak dan melakukannya dengan cepat serta menutupi hilangnya pendapatan harian yang dihadapi orang miskin," ujar salah seorang tim peneliti, Andy Sumner, seperti dikutip Reuters.

"Hasilnya adalah kemajuan dalam pengentasan kemiskinan dapat mundur 20-30 tahun dan membuat tujuan PBB untuk mengakhiri kemiskinan terlihat seperti mimpi pipa," sambungnya.

Sementara itu, pada Senin (8/6), Bank Dunia mengatakan pihaknya memperkirakan 70-100 juta orang akan didorong ke dalam kemiskinan ekstrem oleh pandemik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh King's College London dan Australian National University, akan terjadi pergeseran geografis dalam distribusi kemiskinan.

Wilayah yang diperkirakan akan mendapatkan lonjakan angka kemiskinan ekstrem adalah Asia Selatan, terutama India yang padat penduduk. Wilayah Asia Selatan tidak sendiri, karena Afrika Sub-Sahara juga mulai terlihat mengkhawatirkan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya