Berita

Aksi unjuk rasa di Lebanon pada April lalu/Net

Dunia

Nilai Tukar Pound Melorot Tajam, Lebanon Pecah Dengan Aksi Unjuk Rasa

JUMAT, 12 JUNI 2020 | 08:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Lebanon kembali dikepung kerusuhan. Massa bergerak memblokir ruas-ruas jalan di kota Beirut dengan membakar ban dan tong sampah. Mereka meneriakkan kata-kata keras terhadap elit politik atas kemarahan terhadap hancurnya ekonomi di negara itu menyusul turunnya nilai tukar pound.

Kerusuhan itu terjadi ketika Beirut mengadakan pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk program reformasi.

Lebanon semakin terjungkal dalam lubang ekonomi yang membuat warganya kian terpuruk. Ditambah dengan nilai tukar pound yang merosot ke level 5.000 terhadap dollar AS pada Kamis (11/6).

Warga Lebanon berunjuk rasa, dari kota Tripoli di utara hingga ke kota Sidon di selatan. Ini adalah kerusuhan paling besar selama pandemik di tengah pemberlakuan penguncian wilayah.

"Kami tidak mampu makan atau membayar sewa atau semacamnya," teriak seorang pendemo, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (11/6).

"Kami akan tinggal di sini sampai nilai dollar turun dan kami mendapatkan semua tuntutan kami!"

Para pengunjuk rasa di Tripoli, kota terbesar kedua di Lebanon, melemparkan bom molotov ke sebuah gedung bank sentral dan membakarnya, membuat pasukan keamanan terpaksa harus menembakkan gas air mata.

Perdana Menteri Hassan Diab akhirnya menyerukan pertemuan kabinet darurat pada hari ini, Jumat (12/6) untuk membahas situasi moneter.

Krisis ini berakar pada korupsi dan pemborosan yang berlangsung selama beberapa dekade. Harga pangan melonjak, banyaknya pengangguran, dan kontrol modal yang telah memisahkan Lebanon dari penghematan mata uang mereka.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya