Berita

Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen, mengontrol persiapan di Pesantren Qudsiyah Kudus, Kamis (11/6)/RMOLJateng

Nusantara

Sebelum Balik Ke Pesantren, Santri Di Jateng Wajib Miliki Surat Keterangan Sehat

KAMIS, 11 JUNI 2020 | 17:17 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sebagai salah satu tempat yang rentan terjadi penyebaran virus corona baru (Covid-19), pesantren mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Salah satu langkah antisipasi adalah dengan mewajibkan para santri mengantongi surat keterangan sehat dari puskesmas sebelum masuk pondok pesantren.

"Saya minta seluruh pengasuh pondok pesantren di Jawa Tengah untuk melaksanakan ini. Intinya santri yang masuk ke pondok, wajib dalam kondisi sehat,” kata Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, saat mengunjungi kesiapan New Normal di Pesantren Qudsiyah Kudus, Kamis (11/6), dilansir Kantor Berita RMOLJateng.

Tak hanya itu, ponpes juga harus menjadwal kedatangan para santri secara bertahap agar tidak datang secara bersamaan. Kedatangan santri bisa digilir sesuai daerah asal mereka.

"Semisal saja pondok Qudisiyah Kudus, kemungkinan kedatangan para santri pada hari pertama yang diperbolehkan masuk adalah santri dari Pati, Demak, atau Semarang dulu. Pengantar juga tak perlu masuk dan sowan ke kiai,” jelas pria yang karib disapa Gus Yasin ini.

Pihaknya pun sudah menginstruksikan Dinas Kesehatan Provinsi yang diteruskan ke dinkes setempat untuk membantu fasilitasi dalam pemberlakuan New Normal pondok pesantren.

Terkait kewajiban karantina, menurut Gus Yasin, akan lebih baik jika para santri mengkarantina diri lebih dulu di rumah sebelum kembali ke pesantren.

Namun, jika mereka belum sempat karantina, maka pesantren harus menyediakan lokasi karantina dengan menempati lokasi-lokasi yang memungkinkan.

Hal yang tak kalah penting, pesantren bisa terus menjalin koordinasi erat dengan Satgas Jogo Tonggo di daerahnya masing-masing untuk penerapan protokol kesehatan.

Sementara itu, pengasuh Ponpes Qudsiyah, KH Nadjib Hasan, menyatakan siap menerapkan kembali pembelajaran di pesantren. Saat ini, kata Nadjib, pesantrennya masih menyusun jadwal kembalinya para santri ke pondok.

"Sesuai arahan Wagub Jateng, pengasuh akan menerapkan protokol kesehatan bagi para santri. Kami berharap, pemkab juga bisa ikut memfasiltasi dan memonitor hal ini,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya