Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen, mengontrol persiapan di Pesantren Qudsiyah Kudus, Kamis (11/6)/RMOLJateng
Sebagai salah satu tempat yang rentan terjadi penyebaran virus corona baru (Covid-19), pesantren mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Salah satu langkah antisipasi adalah dengan mewajibkan para santri mengantongi surat keterangan sehat dari puskesmas sebelum masuk pondok pesantren.
"Saya minta seluruh pengasuh pondok pesantren di Jawa Tengah untuk melaksanakan ini. Intinya santri yang masuk ke pondok, wajib dalam kondisi sehat,†kata Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, saat mengunjungi kesiapan
New Normal di Pesantren Qudsiyah Kudus, Kamis (11/6), dilansir
Kantor Berita RMOLJateng.
Tak hanya itu, ponpes juga harus menjadwal kedatangan para santri secara bertahap agar tidak datang secara bersamaan. Kedatangan santri bisa digilir sesuai daerah asal mereka.
"Semisal saja pondok Qudisiyah Kudus, kemungkinan kedatangan para santri pada hari pertama yang diperbolehkan masuk adalah santri dari Pati, Demak, atau Semarang dulu. Pengantar juga tak perlu masuk dan sowan ke kiai,†jelas pria yang karib disapa Gus Yasin ini.
Pihaknya pun sudah menginstruksikan Dinas Kesehatan Provinsi yang diteruskan ke dinkes setempat untuk membantu fasilitasi dalam pemberlakuan
New Normal pondok pesantren.
Terkait kewajiban karantina, menurut Gus Yasin, akan lebih baik jika para santri mengkarantina diri lebih dulu di rumah sebelum kembali ke pesantren.
Namun, jika mereka belum sempat karantina, maka pesantren harus menyediakan lokasi karantina dengan menempati lokasi-lokasi yang memungkinkan.
Hal yang tak kalah penting, pesantren bisa terus menjalin koordinasi erat dengan Satgas Jogo Tonggo di daerahnya masing-masing untuk penerapan protokol kesehatan.
Sementara itu, pengasuh Ponpes Qudsiyah, KH Nadjib Hasan, menyatakan siap menerapkan kembali pembelajaran di pesantren. Saat ini, kata Nadjib, pesantrennya masih menyusun jadwal kembalinya para santri ke pondok.
"Sesuai arahan Wagub Jateng, pengasuh akan menerapkan protokol kesehatan bagi para santri. Kami berharap, pemkab juga bisa ikut memfasiltasi dan memonitor hal ini,†tandasnya.