Berita

Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo/RMOL

Nusantara

Utamakan Langkah Pencegahan Covid-19 Di Masa New Normal, Ini Strategi Khusus Yang Disiapkan Gugus Tugas

RABU, 10 JUNI 2020 | 15:18 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Persiapan penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) untuk menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19 atau New Normal membutuhkan strategi khusus.

Dikatakan Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, pihaknya lebih mengutamakan strategi pencegahan dalam rangka penerapan New Normal, karena sistem ketahanan kesehatan Indonesia yang terbatas.

"Maka kami mencoba untuk merumuskan strategi, mengingat salah satu poin penting dalam tugas itu adalah bagaimana gugus tugas bisa meningkatkan ketahanan nasional di bidang kesehatan," ujar Doni Monardo saat menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (10/6).


Lebih lanjut, Kepala BNPB ini menyebutkan satu persatu strategi yang akan dilakukan pihaknya dalam rangka menekan angka penyebaran dan penularan Covid-19.

Satu komponen yang menurutnya menjadi ujung tombak penanganan Covid-19 adalah rantai komando untuk mengubah kebiasaan dan perilaku masyarakat terhadap protokol kesehatan.

"Dari pemerintah pusat sampai ke tingkat RT/RW, untuk bisa melakukan perubahan perilaku. Kalau kita mampu mengubah perilaku masyarakat maka upaya kita pencegahan adalah langkah yang terbaik," sebut Doni Monardo.

Kemudian melalui sistem pencegahan ini, Gugus Tugas juga menargetkan jumlah angka kasus positif menurun di seluruh daerah terdampak meski menerapkan New Normal.

Caranya, masyarakat yang sehat diusahakan untuk tetap sehat melalui sosialisasi. Sementara yang kurang sehat dan sakit diobati untuk menjadi sehat.

"Oleh karenanya tahapan-tahapannya harus kita lakukan secara hati-hati, setiap rapat kabinet terbatas Bapak Presiden selalu menekankan kehati-hatian. Nah langkah-langkah ini lah yang kami lakukan secara pararel," lanjut Doni Monardo.

"Karena apa? Karena ternyata jumlah masyarakat yang kehilangan pekerjaan juga semakin banyak. Jadi kami mencoba untuk merangkum, merumuskan sebuah program sehingga pararel agar tidak terpapar Covid-19 tetapi juga tidak terkapar PHK," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya