Berita

Anggota Teroris Boko Haram/Net

Dunia

Kelompok Teroris Boko Haram Kembali Berulah, Tewaskan Puluhan Warga Sipil Di Nigeria Utara

RABU, 10 JUNI 2020 | 13:05 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah pria bersenjata yang tergabung sebagai teroris Boko Haram kembali berbuat ulah. Sedikitnya 69 orang dilaporkan tewas dalam sebuah serangan yang mematikan di salah satu desa di negara bagian Borno di Nigeria utara pada Selasa (9/6) sore.

Orang-orang bersenjata itu memulai aksinya mulai sekitar tengah hari. Mereka menyerang Desa Faduma Koloram, di daerah pemerintah daerah Gubio, negara bagian Borno

Mereka tiba dengan kendaraan mobil dan sepeda motor lalu menembaki penduduk dengan senjata api jenis AK-47. Selain memporak-porandakan seisi desa, mereka juga mencuri 1.200 sapi dan unta. Seorang warga yang tergabung dalam  Satuan Tugas Sipil Bersama (CJTF) dan seorang prajurit mengkonfirmasi kejadian itu.


Mereka mengatakan orang-orang itu menyerang karena mereka mencurigai warga berbagi informasi tentang gerakan Boko Haram dengan otoritas keamanan.

"Ini adalah hari yang tidak menguntungkan bagi kita untuk menyaksikan ini," kata pejuang CJTF Kachallah Bumu, seperti dikutip dari France24, Rabu (10/6).

Sementara dia mengatakan bahwa penduduk bersenjata sebelumnya telah berhasil memukul mundur serangan pengacau, tapi serangan  kali ini membuat mereka lengah.

“Mereka membuat kami tidak sadar dan membunuh orang-orang kami,” katanya.

Boko Haram dan cabang utamanya, Negara Islam di Afrika Barat (ISWAP), telah membunuh ribuan dan membuat jutaan orang terlantar di Nigeria timur laut  .

ISWAP adalah faksi sempalan yang memisahkan diri dari Boko Haram pada tahun 2016.

Kelompok ini telah meningkatkan serangan terhadap militer dalam dua tahun terakhir, berulang kali melakukan serangan mematikan terhadap tentara.

Dalam beberapa bulan terakhir  serangan meluas tak hanya terhadap militer saja, akan tetapi mereka juga melakukan serangan terhadap warga sipil.

Konflik yang telah berlangsung selama satu dekade ini telah menewaskan sekitar 36.000 orang dan sekitar dua juta orang terpaksa mengungsi.

Saat ini kekerasan telah menyebar ke negara tetangga Niger, Chad dan Kamerun, mendorong koalisi militer regional untuk memerangi para pemberontak itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya