Berita

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump; Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un; dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in/Net

Dunia

Korut Putuskan Komunikasi Dengan Korsel, AS Mengaku Kecewa

RABU, 10 JUNI 2020 | 11:42 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat (AS) menyatakan kecewa dengan keputusan Korea Utara untuk memutus komunikasi dengan Korea Selatan. Alih-alih, AS mendesak Korea Utara untuk kembali ke jalan diplomasi.

"Amerika Serikat selalu mendukung kemajuan hubungan antar-Korea, dan kami kecewa dengan tindakan DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea) baru-baru ini," ujar seorang jurubicara Departemen Luar Negeri AS yang tidak ingin diidentifikasi.

"Kami mendesak DPRK untuk kembali ke jalur diplomasi dan kerja sama," tekannya kepada Anadolu Agency.


Pemutusan komunikasi dengan Korea Selatan dilakukan oleh Korea Utara sebagai imbas dari penyebaran selebaran anti-DPRK yang dilakukan oleh para pembelot sejak 31 Mei.

Korea Utara mengaku sudah mendesak pemerintah Korea Selatan untuk menghentikan tindakan bermusuhan seperti itu karena tidak sesuai dengan Deklarasi Panmunjom 2018.

Sebelum mengambil keputusan untuk memutus komunikasi, adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, yang merupakan salah satu petinggi Komite Sentral Partai Pekerja Korea (WPK) memperingatkan akan membatalkan pakta militer kedua negara jika Korea Selatan tidak segera mengambil tindakan.

Namun beberapa hari setelahnya, media pemerintah Korea Utara, KCNA, mengumumkan pemutusan komunikasi secara bertahap mulai Selasa siang (9/6).

"Kami akan sepenuhnya memutus dan menutup jalur penghubung antara pihak berwenang dari Utara dan Selatan, yang telah dipertahankan melalui kantor penghubung bersama Utara-Selatan mulai siang hari tanggal 9 Juni," demikian bunyi laporan tersebut.

Selain kantor penghubung, jalur komunikasi militer Laut Timur dan Barat hingga hotline markas WPK dan Gedung Biru (Chongwadae) juga akan diputus.

Menurut kantor berita Yonhap, pejabat militer Korea Utara tidak menjawab panggilan telepon dari Korea Selatan pada Selasa pagi.

"Korea Utara tidak menjawab panggilan kami melalui jalur komunikasi militer pagi ini," ujar jurubicara Kementerian Pertahanan Choi Hyun-soo.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya